Apakah Anda sudah memahami pengertian cyber crime? Cyber crime atau kejahatan siber merupakan sebuah tindakan kriminal yang dilakukan di dunia maya dan tentu saja hal ini dapat menimbulkan kerugian yang besar bagi setiap orang, tanpa terkecuali.
Contoh paling sederhana dari tindakan cyber crime yang umum terjadi adalah tindakan hacking di media sosial. Para hacker mencoba untuk membobol sistem keamanan akun media sosial tertentu.
Sesudah mereka masuk ke dalam akun media sosial yang diretas, maka aksi selanjutnya akan dilakukan seperti melakukan penipuan untuk meminta uang, mengatasnamakan akun tersebut untuk melakukan tindak kejahatan, hingga mengambil informasi pribadi yang tersimpan di dalamnya. Hal ini tentu saja sangat merugikan, bukan?
Tingkat kejahatan cyber crime tidak hanya merugikan pengguna internet biasa, namun juga para pebisnis yang aktif di dalam dunia digital. Jika aset digital Anda sampai diretas oleh hacker, maka tentu ada dampak besar yang ditimbulkan sehingga menyebabkan kerugian.
Untuk mencegah serangan cyber crime terhadap aset digital Anda, silakan simak pembahasan yang akan kami berikan di bawah ini. Anda dapat memahami segala hal seputar cyber crime mulai dari pengertian, bahaya yang ditimbulkan terhadap bisnis, dan juga cara pencegahannya.
Baca juga: Sudah Tahu Perbedaan Hacker dan Cracker? Ini Penjelasannya
Pengertian Cyber Crime
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, pengertian cyber crime adalah segala macam bentuk tindakan ilegal yang terjadi di dunia digital, baik sistem komputer itu sendiri maupun dunia maya.
Meskipun komputer Anda tidak terhubung dengan internet, para hacker masih dapat meretas komputer tersebut dengan berbagai cara. Seluruh data yang tersimpan secara offline masih dapat diakses oleh para hacker.
Ada berbagai aktivitas cyber crime yang akhir-akhir ini marak diperbincangkan dan mungkin beberapa di antaranya pernah Anda dengar atau baca dari berita. Inilah beberapa aktivitas cyber crime tersebut:
1. Catfishing
Catfishing di dalam aplikasi dating di mana oknum melakukan penipuan terhadap pasangan kencannya untuk mendapatkan uang atau barang. Biasanya tersangka menggunakan identitas palsu. Tindakan cyber crime ini terus meningkat bahkan ada sebuah film dokumentasi dari layanan streaming, Netflix, berjudul “The Tinder Swindler” yang dapat menjadi bahan pembelajaran bagi Anda.
2. Ransomware WannaCry
Anda pasti pernah mendengar fenomena Ransomware WannaCry. Fenomena tersebut termasuk ke dalam tindakan cyber crime yang sempat ramai karena Ransomware WannaCry merupakan virus yang mampu menyerang komputer dan bahkan mengunci data tersebut sehingga Anda tidak dapat mengaksesnya kembali.
Baca juga: Apa Itu Ransomware? Jenis dan Cara Mengatasinya
3. Cyberbullying
Cyberbullying juga termasuk ke dalam tindakan cyber crime yang sangat berbahaya dan bahkan mampu merenggut nyawa seseorang. Cyberbulling terdiri dari berbagai macam tindakan seperti ancaman hingga membuat malu sebagian pihak serta mencemarkan nama baik seseorang atau perusahaan.
4. Carding
Tujuan utama dari carding adalah pencurian informasi atau data mengenai kartu kredit milik seseorang untuk melakukan transaksi atau pencarian saldo ke limit ke pelaku kejahatan digital.
Terdapat 2 kategori kejahatan dalam digital carding, pertama adalah card present atau proses pencurian data menggunakan mesin EDC yang sering ditemukan di kasir dan kedua adalah card not present atau pencurian data dengan menggunakan akses internet seperti phising.
Baca juga: Ini Alasan Mengapa Sebuah Perusahaan Harus Memiliki Sistem Cyber Security yang Andal
Alasan Cyber Crime Bisa Dilakukan
Walaupun cyber crime memiliki berbagai jenis dan mempunyai masing-masing penyebabnya, terdapat beberapa hal utama yang menyebabkan kejahatan digital sering terjadi, diantaranya:
1. Kerentanan dalam Sistem
Penyebab yang pertama adalah rentannya sistem yang dimiliki. Lemahnya sebuah sistem keamanan akan membesarkan peluang pelaku kejahatan digital untuk melakukan tindakan peretasan.
2. Kesalahan Pengguna
Selanjutnya adalah kesalahan dari pengguna itu sendiri. Untuk mencegah terjadinya cyber crime pada data pribadi, pengguna bisa memulai dengan membuat kata sandi dengan status yang kuat, tidak membuka link yang tidak terpercaya, dan memasang aplikasi atau situs keamanan.
3. Cyber Security yang Lemah
Adanya infeksi malware dalam bentuk ransomware dapat terjadi apabila cyber security yang dipakai itu lemah. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu rutin melakukan update software beserta anti virus agar terhindar dari risiko peretasan.
Metode yang Dipakai Dalam Cyber Crime
Dalam jenis kejahatan seperti cyber crime ini, biasanya penjahat memiliki ragam metode dalam melakukan tindakannya. Akan tetapi secara umum metodenya adalah sebagai berikut.
1. Password Cracker
Kegiatan ini merupakan tindakan mencuri dengan cara meretas password atau kata sandi orang lain dengan bantuan program yang mampu membuka enkripsi katas sandi tersebut.
2. Spoofing
Spoofing merupakan tindakan pemalsuan data atau identitas milik orang dengan tujuan agar pelaku dapat masuk ke dalam jaringan komputer atau akun pemilik.
3. Distributed Denial of Attacks (DDoS)
DDoS merupakan serangan yang dilakukan terhadap server atau komputer pada suatu jaringan internet. Serangan ini mampu menguras suber daya yang ada di server sehingga perangkat tidak dapat berfungsi secara baik seperti sebelumnya.
4. Sniffing
Secara sederhana, sniffing merupakan penyadapan data. Tujuan dari sniffing adalah untuk mengetahui data username dan password dari korban, terutama data yang dimasukan ke dalam rekening transaksi, seperti i-banking. Pada umumnya, sniffing dilakukan di jaringan publik, seperti wifi corners.
Baca juga: Apa Itu DDoS? Ciri-Ciri, Cara Kerja dan Cara Mengatasinya
5. Destructive Devices
Destructive Devices atau perangkat destruktif merupakan program yang mengandung virus. Pelaku biasanya memiliki tujuan untuk menghancurkan atau merusak data yang terdapat pada komputer korban. Beberapa isi dari program ini adalah worms, email bombs, nukes, trojan horses, dll.
Baca juga: Ada 11 Jenis-Jenis Cyber Crime Yang Harus Diwaspadai! Apa Saja?
Apa Saja Ciri-Ciri Kejahatan Cyber Crime?
Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum dari kejahatan cyber (cyber crime) yang patut Anda waspadai:
- Anonimitas: Pelaku kejahatan cyber seringkali dapat menyembunyikan identitas mereka dengan menggunakan teknik seperti penggunaan alamat IP palsu, layanan anonim, atau perangkat lunak jahat.
- Penyebaran dan kejahatan luas: Kejahatan cyber dapat menyebar dengan cepat dan luas melalui jaringan internet, mencapai korban di berbagai lokasi geografis dalam waktu singkat. Sehingga membuat penanganan dan penegakan hukum menjadi lebih rumit.
- Eksploitasi kerentanan teknologi: Pelaku kejahatan cyber sering memanfaatkan kerentanan atau celah dalam perangkat lunak, sistem operasi, atau protokol jaringan untuk melakukan serangan dan memperoleh akses yang tidak sah.
- Keuntungan finansial: Banyak kejahatan cyber dilakukan dengan motif finansial, seperti pencurian identitas, pencurian data keuangan, atau penipuan online untuk mendapatkan keuntungan materi.
- Kompleksitas teknis: Beberapa bentuk kejahatan cyber melibatkan teknik yang canggih dan kompleks, seperti serangan DDoS (Distributed Denial of Service), serangan phishing, atau serangan ransomware.
- Kejahatan terhadap privasi: Kejahatan cyber seringkali melibatkan pelanggaran privasi, seperti pemantauan ilegal, pencurian data pribadi, atau pengintaian online yang merugikan individu atau organisasi.
- Target beragam: Kejahatan cyber dapat menargetkan individu, bisnis, organisasi pemerintah, atau lembaga keuangan, dengan tujuan mencuri data sensitif, mengakses informasi rahasia, atau menyebabkan kerusakan.
- Kelompok dan individu pelaku: Kejahatan cyber dapat dilakukan oleh individu yang bertindak sendiri, kelompok cracker atau organisasi kriminal yang memiliki kemampuan teknis yang tinggi.
3 Bahaya yang Ditimbulkan Cyber Crime Terhadap Bisnis
Cyber crime dapat terjadi kepada siapa saja tanpa terkecuali. Sebagai pebisnis, Anda tentu harus waspada terhadap serangan cyber crime. Apalagi jika bisnis Anda termasuk ke dalam perusahaan start-up yang berkaitan erat dengan perkembangan teknologi.
Berikut ini, ada 3 bahaya yang paling umum ditimbulkan oleh cyber crime terhadap bisnis yang penting untuk Anda pahami:
1. Serangan Ransomware
Bahaya yang pertama adalah serangan ransomware. Anda sudah membaca pada pembahasan sebelumnya mengenai ransomware yang merupakan sebuah virus. Virus ini menyerang sistem komputer dan mengunci penggunanya untuk dapat mengakses data yang di dalamnya.
Apa tujuan si pengirim virus dari melakukan serangan ransomware ini? Mereka ingin memeras pemilik data untuk mengirimkan sejumlah dana jika ingin dibukakan kembali sistem komputernya.
Konsep dari serangan ransomware ini mirip dengan tindak kejahatan penculikan di mana penculiknya meminta tebusan jika korbannya ingin dikembalikan. Oleh karenanya, jumlah tebusan yang diminta oleh hacker juga memiliki nominal yang fantastis.
Perusahaan-perusahaan besar biasanya berpotensi untuk mendapatkan serangan ransomware. Hal ini dikarenakan hacker tahu bahwa perusahaan tersebut memiliki keuntungan yang besar.
2. Pencurian Data
Akibat yang paling berbahaya yang ditimbulkan oleh cyber crime terhadap bisnis adalah pencurian data. Hacker akan masuk ke dalam sistem komputer Anda untuk mencuri data yang mereka butuhkan.
Data tersebut nantinya akan digunakan untuk berbagai keperluan. Salah satu hal yang cukup sering terjadi di mana hacker menjual data yang mereka dapatkan kepada perusahaan kompetitor.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Data di Era Digital
3. Penipuan yang Mengatasnamakan Perusahaan
Tindakan cyber crime yang sangat merugikan nama baik bisnis Anda adalah penipuan yang mengatasnamakan perusahaan. Ada berbagai oknum yang menggunakan nama perusahaan Anda untuk melakukan penipuan kepada masyarakat luas. Akibatnya, reputasi brand Anda akan tercemar dan akan sangat sulit untuk mendapatkan kepercayaan customer kembali.
Contoh dari tindakan cyber crime ini seperti phising. Anda tentu pernah mendapatkan pesan yang berisi demikian:
“Selamat! Anda mendapatkan hadiah Rp100.000.000 dari PT. XYZ. Silakan hubungi Customer Service kami di 021-581 1234 untuk klaim hadiah Anda.”
Tindak kejahatan tersebut tentu sangat merugikan setiap pebisnis yang nama perusahaannya digunakan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati dan sering mencari informasi apabila ada salah satu pelanggan yang terkena penipuan yang mengatasnamakan perusahaan.
Bagaimana Cara Mencegah Terjadinya Cyber Crime?
Maraknya aktivitas cyber crime yang terjadi selama beberapa tahun terakhir membuat Anda sebagai seorang pebisnis harus waspada. Anda juga perlu mencari tahu cara yang tepat untuk mencegah terjadinya cyber crime.
Salah satu cara pencegahan cyber crime adalah dengan menggunakan web app firewall (WAF). Apa itu web app firewall? Sederhananya, web app firewall merupakan fitur keamanan untuk website yang dapat memberikan proteksi lebih terhadap website bisnis Anda dari cyber crime.
Lintasarta Cloudeka menyediakan layanan web app firewall bernama Deka Web Application Firewall (DekaWAF) bagi para pebisnis di Indonesia, termasuk Anda. Layanan ini tentu saja berfungsi untuk memberikan proteksi terhadap website bisnis dan juga server perusahaan Anda. Hubungi Lintasarta Cloudeka sekarang juga untuk informasi lebih lanjut.