Bencana adalah salah satu risiko yang dialami oleh perusahaan. Bencana yang dimaksud tidak hanya berupa bencana alam, tetapi juga serangan siber dan kegagalan sistem. Maka dari itu, setiap perusahaan perlu mempunyai Disaster Recovery Center sebagai langkah pemulihan data dan informasi pasca bencana.
Apakah yang dimaksud dengan Disaster Recovery Center? Mengapa penting bagi perusahaan untuk memiliki infrastruktur ini? Mari kita lihat ulasan lengkap tentang Disaster Recovery Center melalui bacaan menarik berikut ini!
Apa Itu Disaster Recovery Center?
Disaster Recovery Center (DRC) adalah pusat data yang dirancang untuk mempersiapkan bisnis dalam menghadapi risiko dari bencana alam atau gangguan teknis. DRC menyediakan solusi untuk memastikan bahwa bisnis dapat tetap beroperasi dengan lancar meskipun terjadi bencana. Perusahaan bisa memulihkan data dan aplikasi yang dimiliki dengan cepat dan efektif menggunakan DRC.
Penyedia layanan DRC juga menyediakan solusi untuk membantu perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengantisipasi risiko bencana. Perusahaan bisa mengidentifikasi ancaman yang mungkin terjadi serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi dampak dari bencana dengan menggunakan DRC yang tepat. Selain itu, DRC juga menyediakan layanan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki rencana pemulihan bencana yang efektif dan dapat diandalkan.
Baca juga: Apa Itu DRP? Seperti Apa Fungsinya dan Jenisnya?
Perbedaan Data Center dan Disaster Recovery Center
Data Center dan DRC bukanlah hal yang sama, terlepas dari fakta bahwa keduanya sama-sama digunakan untuk menyimpan data. Berikut adalah penjelasan mengenai perbedaan Data Center dan DRC berdasarkan berbagai aspek yang dimilikinya.
1. Fungsi Utama
Untuk mengetahui perbedaan Data Center dan DRC, Anda bisa mulai dengan melihat fungsinya. Fungsi utama dari Data Center adalah menyimpan, mengelola, dan menjaga keamanan data perusahaan. Data Center merupakan pusat operasional teknologi informasi yang mendukung kegiatan sehari-hari perusahaan.
Sementara itu, DRC berfungsi untuk menyediakan lingkungan dan infrastruktur yang siap digunakan untuk memulihkan operasional perusahaan setelah terjadinya bencana. DRC menjadi tempat cadangan yang dapat digunakan saat Data Center utama tidak dapat diakses.
2. Tujuan
Tujuan penggunaan Data Center dan DRC juga berbeda. Penggunaan Data Center ditujukan untuk menyediakan lingkungan yang aman dan terkendali untuk menjaga ketersediaan data dan sistem IT perusahaan. Data Center bertanggung jawab atas penyimpanan, pengelolaan, dan pengolahan data.
Sementara itu, DRC bertujuan untuk memastikan kelangsungan bisnis perusahaan tetap terjaha meskipun berada dalam situasi bencana. DRC menyediakan infrastruktur dan sumber daya yang diperlukan untuk memulihkan operasional perusahaan dengan waktu henti minimal setelah terjadinya bencana.
3. Lokasi
Lokasi infrastruktur Data Center dan DRC juga berbeda. Data Center biasanya berlokasi di dekat atau di dalam perusahaan. Lokasi Data Center dipilih dengan pertimbangan aksesibilitas, keamanan, dan kebutuhan ruang fisik yang memadai. Berbeda dengan Data Center, DRC berlokasi di area yang terpisah dari Data Center utama agar jauh dari risiko bencana yang sama. Tujuan utama dalam memilih lokasi DRC adalah memastikan kontinuitas bisnis saat terjadi bencana yang dapat mengganggu Data Center utama.
4. Infrastruktur dan Sumber Daya
Data Center memiliki infrastruktur dan sumber daya yang dirancang untuk mendukung operasional perusahaan secara keseluruhan. Infrastruktur dalam Data Center termasuk server, perangkat penyimpanan data, jaringan komunikasi, sistem pendingin, dan perlindungan keamanan. Lain halnya dengan DRC, infrastruktur yang tersedia digunakan untuk memulihkan sistem dan data perusahaan setelah terjadinya bencana. Infrastruktur DRC mencakup hardware cadangan, backup data terbaru, infrastruktur komunikasi, dan fasilitas pemulihan.
5. Waktu Pemulihan (Recovery Time)
Perbedaan terakhir yang perlu diperhatikan adalah waktu pemulihan (recovery time). Data Center berfungsi sebagai pusat operasional perusahaan sehingga harus tetap berjalan sepanjang waktu. Apabila terjadi kegagalan hardware atau masalah teknis lainnya, perusahaan mungkin mengalami downtime yang dapat mempengaruhi ketersediaan data dan layanan.
Sementara itu, DRC dirancang untuk memulihkan proses operasional perusahaan setelah terjadi bencana dengan waktu henti (downtime) yang minimal. Perusahaan pun bisa beralih ke infrastruktur cadangan yang siap digunakan dalam waktu singkat dengan menggunakan DRC.
Baca juga: Alasan Mengapa Perusahaan Membutuhkan Disaster Recovery
Mengapa Disaster Recovery Center (DRC) Sangat Penting bagi Perusahaan?
Ada beberapa alasan perusahaan Anda membutuhkan DRC, yaitu
1. Kelangsungan Bisnis yang Tidak Terganggu
DRC memastikan bahwa perusahaan dapat melanjutkan operasionalnya dengan downtime minimum henti saat terjadi bencana. Adanya DRC yang siap digunakan membuat perusahaan bisa memulihkan sistem, data, dan layanan dengan cepat. Dampak negatif pada produktivitas, pendapatan, dan reputasi perusahaan pun bisa dikurangi. Keberadaan DRC membantu menjaga kelangsungan bisnis yang tidak terganggu dan memberikan kepercayaan kepada karyawan, pelanggan, dan mitra bisnis.
2. Perlindungan Data dan Informasi Penting
Data dan informasi merupakan aset berharga bagi perusahaan. DRC berperan sebagai tempat cadangan yang aman untuk menyimpan salinan data terbaru dan menghindari risiko kehilangan data akibat bencana atau serangan siber. Perusahaan dapat memastikan keberlanjutan bisnis dan keamanan data yang vital dengan DRC. Perusahaan juga tetap memenuhi persyaratan kepatuhan dan menjaga kepercayaan pelanggan dalam perlindungan data mereka.
3. Pemulihan yang Cepat dan Efisien
DRC dilengkapi dengan infrastruktur dan sumber daya yang telah disiapkan sebelumnya untuk pemulihan. Perusahaan bisa melakukan pemulihan sistem dan operasional dengan cepat dan efisien. DRC menyediakan hardware dan software yang diperlukan serta akses ke data backup dan lingkungan yang terkendali. Proses pemulihan pun lebih cepat sehingga mengurangi downtime yang dapat merugikan perusahaan.
4. Manajemen Risiko yang Lebih Baik
DRC merupakan langkah proaktif dalam manajemen risiko perusahaan. Perusahaan bisa mengurangi risiko kehilangan data, kegagalan sistem, atau ketidaktersediaan layanan. DRC membantu perusahaan dalam mengidentifikasi risiko serta menerapkan langkah pemulihan yang tepat. Perusahaan pun bisa mengurangi kerugian finansial, reputasi yang tercoreng, dan gangguan operasional akibat bencana.
5. Kepatuhan Terhadap Regulasi dan Standar Industri
Banyak industri memiliki persyaratan regulasi dan standar keamanan yang ketat terkait dengan pemulihan bencana. DRC membantu perusahaan memenuhi persyaratan tersebut dan menjaga kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Perusahaan pun terhindar dari sanksi hukum, kerugian finansial, dan reputasi yang terpengaruh akibat ketidakpatuhan.
Baca juga: Apa itu Tier? Seperti Apa Fungsinya dalam Data Center
Tipe-tipe Disaster Recovery Center
Terdapat beberapa tipe DRC yang dapat dipilih oleh perusahaan, di antaranya:
1. Hot Site
Hot site adalah DRC yang selalu aktif dan siap digunakan setiap saat. Hot site memiliki infrastruktur yang sama dengan Data Center utama sehingga perusahaan bisa memulihkan data dan aplikasi bisnis dengan cepat.
2. Warm Site
Warm site adalah DRC yang memiliki infrastruktur yang hampir sama dengan Data Center utama, tetapi tidak selalu aktif. Warm site membutuhkan waktu untuk diaktifkan, tetapi tidak memakan waktu lebih lama daripada cold site.
3. Cold Site
Cold site adalah DRC yang tidak aktif dan hanya memiliki infrastruktur dasar. Cold site membutuhkan waktu yang lama untuk diaktifkan, tetapi lebih ekonomis daripada hot site dan warm site.
Setelah membaca ulasan ini, Anda pasti sudah menyadari pentingnya Disaster Recovery Center, bukan? Tidak perlu menunda lagi, segera miliki Deka Vault dari Cloudeka sebagai solusi Cloud Backup dan Disaster Recovery untuk perusahaan Anda! Deka Vault dilengkapi dengan fitur Pemulihan Otomatis sehingga seluruh resource yang kritis dikembalikan secara otomatis ketika terjadi kegagalan atau gangguan pada kinerja sistem.
Anda juga bisa memilih produk Lintasarta Data Center yang juga menyediakan layanan Disaster Recovery Center, dengan pusat data dengan standar kualitas Tier 3 yang terletak di Jakarta, Technopark (Tangerang), dan Jatiluhur (Purwakarta). Setiap pusat datanya dilengkapi dengan power supply yang stabil dan perlindungan terhadap kebakaran. Keamanan pusat datanya juga terjaga ketat dengan penggunaan teknologi Access Control Biometric, CCTV, dan petugas keamanan yang memantaunya.
Hubungi kami untuk berkonsultasi mengenai layanan Disaster Recovery Center yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda!