Kejahatan siber atau cyber crime telah menjadi salah satu ancaman serius bagi perusahaan. Walaupun menyerang sistem keamanan komputer, perusahaan harus mewaspadai dampak cyber crime yang bisa menghasilkan efek domino pada seluruh aspeknya. Cyber crime bisa mengakibatkan dampak yang lebih serius pada kegiatan operasional, keuangan, bahkan reputasi perusahaan di mata publik.
Seperti apa dampak cyber crime pada perusahaan yang harus diwaspadai? Apakah ada solusi untuk mencegah cyber crime agar perusahaan terhindar dari kejahatan ini? Temukan jawabannya dengan membaca artikel ini!
Sekilas tentang Cyber Crime
Mari kita pahami pengertian cyber crime sebelum mengenal dampaknya. Cyber crime adalah tindakan kejahatan yang dilakukan melalui Internet atau jaringan komputer. Pelaku dari serangan cyber crime bisa berupa individu atau kelompok yang tidak bertanggung jawab. Ada banyak motif yang mendasari mereka untuk melakukan cyber crime, mulai dari merusak sistem komputer, mencuri data sensitif, atau mengganggu proses operasional bisnis.
Cyber crime dilakukan dengan berbagai jenis dan strategi serangan. Beberapa contoh cyber crime yang biasa menyerang perusahaan mencakup phishing, serangan virus dan malware, DDoS (Distributed Denial of Service), serta pencurian identitas.
Tidak sedikit perusahaan atau lembaga di Indonesia yang terkena kasus cyber crime. Kasus kejahatan siber terbaru adalah serangan ransomware melalui peretasan website Bank Syariah Indonesia yang terjadi pada bulan Mei 2023 kemarin. Pelaku serangan yang berasal dari Rusia tersebut meminta sejumlah uang sebagai tebusan agar website Bank Syariah Indonesia bisa dikembalikan kepada pemiliknya.
Dampak Cyber Crime yang Harus Diwaspadai
Kasus cyber crime yang menimpa Bank Syariah Indonesia maupun perusahaan lainnya membawa dampak negatif yang bisa menjadi pelajaran untuk Anda. Mari kita lihat berbagai dampak cyber crime dalam daftar berikut ini.
1. Gangguan Kegiatan Operasional Bisnis
Salah satu dampak yang paling nyata dari serangan cyber crime adalah gangguan terhadap kegiatan operasional bisnis. Contohnya, serangan DDoS yang mengakibatkan layanan online tidak bisa diakses oleh pelanggan maupun karyawan. Dampak tersebut berujung pada penurunan produktivitas bisnis, kerugian finansial, bahkan hilangnya kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.
2. Biaya Perawatan Sistem Membengkak
Setelah mengalami serangan cyber crime, perusahaan harus mengeluarkan biaya besar untuk memperbaiki dan memulihkan sistem yang telah dirusak. Biaya ini meliputi perbaikan infrastruktur teknologi dan informasi (TI), pemulihan data (data recovery) yang hilang, serta pengadaan solusi keamanan tambahan.
Biaya perawatan sistem yang membengkak bisa menguras anggaran perusahaan serta menghambat pertumbuhan bisnis. Kesehatan keuangan pun terganggu karena harus mengeluarkan uang untuk proses perbaikan sistem akibat cyber crime.
Baca juga: Alasan Mengapa Perusahaan Membutuhkan Disaster Recovery
3. Kehilangan Data
Cyber crime juga dapat menyebabkan perusahaan kehilangan data yang berharga. Serangan malware dan pencurian data mengakibatkan kehilangan informasi rahasia, data pelanggan, atau rencana bisnis yang belum dirilis. Masalah ini bisa berdampak jangka panjang pada operasional bisnis dan kepercayaan pelanggan.
4. Rusaknya Reputasi Perusahaan
Tidak bisa dimungkiri bahwa perusahaan yang terkena kasus cyber crime memiliki reputasi yang buruk di mata masyarakat. Kasus cyber crime juga merugikan pelanggan akibat kebocoran data sehingga kepercayaan mereka pun terpengaruh. Kepercayaan pelanggan yang
rusak merupakan hal yang sulit untuk diperbaiki sehingga berdampak negatif pada pertumbuhan dan kesinambungan bisnis dalam jangka panjang.
5. Perubahan Aktivitas Bisnis
Perusahaan yang terkena serangan cyber crime terpaksa harus melakukan perubahan signifikan pada aktivitas bisnisnya. Contohnya, setelah mengalami serangan, perusahaan harus membatasi akses ke sistem atau memperketat keamanan data. Perubahan ini berdampak besar pada aspek lainnya di perusahaan, seperti komunikasi antar-karyawan, efisiensi operasional, dan hubungan dengan mitra bisnis.
6. Kehilangan Pendapatan
Dampak finansial yang merugikan juga merupakan konsekuensi serius dari serangan cyber crime. Perusahaan terpaksa mengalami kehilangan pendapatan karena layanan mereka yang tidak bisa diakses selama serangan. Mereka juga harus kehilangan pelanggan yang tidak lagi percaya pada perusahaan. Selain itu, biaya pemulihan dan perawatan sistem yang tinggi juga bisa memengaruhi kesehatan keuangan secara keseluruhan.
7. Pintu Masuk bagi Kejahatan Lainnya
Serangan cyber crime juga berpotensi menjadi pintu masuk bagi kejahatan lainnya. Setelah berhasil merusak sistem keamanan, penyerang bisa menggunakan akses tersebut untuk melakukan kejahatan lain yang lebih serius, seperti pencurian identitas, penipuan finansial, bahkan spionase industri. Oleh karena itu, perusahaan harus melindungi diri dari kejahatan siber untuk mencegah serangan yang lebih berbahaya pada masa depan.
8. Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis masih menjadi dampak cyber crime yang sering diabaikan. Karyawan perusahaan merasa tidak aman dan cemas ketika berada di tempat kerjanya. Karyawan mengkhawatirkan kerahasiaan data mereka sendiri atau data pelanggan yang sudah diketahui oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dalam melancarkan serangan cyber crime. Kecemasan dan gangguan psikologis ini bisa mengganggu produktivitas, kepuasan kerja, dan kesejahteraan mental karyawan.
Baca juga: Ketahui 14 Jenis-Jenis Cyber Crime yang Harus Diwaspadai!
Bagaimana Cara Agar Terhindar dari Cyber Crime?
Dampak cyber crime yang telah disebutkan di atas tentunya berakibat fatal pada keseluruhan aspek bisnis. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena cyber crime masih bisa dihindari. Bagaimana cara menghindari kejahatan siber yang bisa dilakukan oleh perusahaan dan karyawannya?
1. Tingkatkan Kesadaran Keamanan Siber
Pertama, tingkatkan kesadaran Anda dan karyawan mengenai keamanan siber. Langkah ini bisa dilakukan dengan mengadakan pelatihan atau penyuluhan rutin mengenai praktik keamanan siber. Ajarkan karyawan untuk tidak mengeklik tautan atau lampiran yang mencurigakan, menggunakan kata sandi yang kuat pada akun atau sistem yang digunakan, serta memperbarui perangkat lunak (software) secara teratur.
2. Implementasikan Sistem Keamanan yang Kuat
Pilihlah sistem keamanan yang kuat dan mumpuni untuk melindungi jaringan komputer perusahaan Anda, seperti antivirus dan firewall. Selain itu, miliki juga tim TI yang melakukan pemantauan keamanan secara aktif dan rutin. Lakukan juga proses enkripsi data serta terapkan kontrol akses yang ketat untuk melindungi informasi sensitif dari pengguna yang tidak berkepentingan.
3. Cadangkan dan Lindungi Data
Setiap data perusahaan harus dicadangkan (backup) secara berkala. Simpanlah data di tempat yang aman seperti Cloud. Langkah ini berguna agar perusahaan bisa memulihkan data yang hilang akibat serangan cyber crime. Selain itu, gunakan sistem keamanan yang tepat untuk melindungi data ketika ditransfer atau dipindahkan ke lokasi penyimpanan yang berbeda untuk mencegah terjadinya serangan Man-In-The-Middle (MITM).
4. Menggunakan Load Balancer Server
Load Balancer server merupakan salah satu solusi efektif untuk melindungi jaringan komputer dari serangan siber, khususnya DDoS. Load Balancer bekerja dengan cara mendistribusikan traffic data secara merata ke beberapa server sehingga mengurangi risiko penurunan kinerja atau kegagalan atau aplikasi web akibat serangan DDoS.
Selain menggunakan Load Balancer, Anda juga perlu memperlengkapi keamanan website atau aplikasi dengan Deka ROCK dari Cloudeka agar terhindar dari dampak cyber crime yang serius. Deka ROCK terus bekerja dengan cara memantau kesehatan server website. Hubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Deka ROCK!