Serangan DDoS (Distributed Denial of Service) merupakan ancaman serius bagi situs web dan infrastruktur online lainnya. Serangan ini bertujuan untuk mengganggu ketersediaan layanan dengan membanjiri server target dengan lalu lintas Internet yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan situs web menjadi lambat atau bahkan tidak dapat diakses sama sekali.
Dalam artikel ini, kami akan membahas cara mendeteksi serangan DDoS agar Anda dapat merespons dengan tepat waktu dan melindungi sistem Anda dari dampak buruk serangan ini. Mari kita simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Bagaimana Cara Mendeteksi Serangan DDoS?
Untuk mengatasi serangan DDoS dengan cepat, penting bagi pemilik perusahaan IT untuk dapat mendeteksi serangan tersebut segera setelah terjadi. Berikut ini adalah beberapa red flag atau “tanda merah” pada sistem yang harus Anda perhatikan untuk mendeteksi serangan DDoS dengan lebih cepat, antara lain:
1. Alamat IP Tertentu Mengirim Terlalu Banyak Permintaan Koneksi Dalam Waktu Singkat
Salah satu indikator utama dari serangan DDoS adalah ketika server menerima terlalu banyak permintaan koneksi dari alamat IP tertentu dalam waktu yang sangat singkat. Pada situasi normal, pengguna akan mengakses situs web dengan tingkat permintaan yang wajar, namun pada serangan DDoS, aliran permintaan dari IP yang sama akan meningkat secara drastis. Untuk mendeteksi pola ini, Anda dapat menggunakan sistem pemantauan lalu lintas yang dapat melacak jumlah permintaan koneksi dari setiap IP secara real-time.
2. Server Menanggapi dengan Kesalahan Kode 503 Akibat Gangguan Layanan
Ketika server menerima serangan DDoS yang parah, server tidak mampu menangani jumlah permintaan yang tinggi dan akan memberikan tanggapan kesalahan kode 503. Jika Anda melihat pesan kesalahan ini secara terus-menerus pada server Anda, itu bisa menjadi tanda serangan DDoS. Cek log server Anda secara berkala untuk melihat apakah ada lonjakan pesan kesalahan ini dan segera ambil tindakan untuk mengatasinya.
Baca juga: Cloud Server: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya
3. Sumber Trafik Tertentu Terus Mengambil Data yang Sama
Penyerang seringkali akan terus-menerus meminta data yang sama dari situs Anda setelah TTL (Time To Live) situs. Ini bisa menjadi indikator lain dari serangan DDoS. TTL adalah batas waktu yang ditetapkan untuk cache data pada server DNS. Jika ada lonjakan permintaan dari sumber trafik tertentu yang mencoba mendapatkan data yang sama secara berulang-ulang, maka itu bisa menjadi tanda serangan DDoS.
4. Performa Situs yang Lambat Akibat Penggunaan Koneksi yang Sama pada Software
Dalam beberapa kasus, serangan DDoS dapat mengakibatkan performa situs yang sangat lambat. Ini bisa terjadi jika penyerang menggunakan koneksi yang sama untuk mengakses layanan atau perangkat lunak internal pada server. Sebagai contoh, jika server menggunakan protokol HTTP dan HTTPS, maka permintaan yang dilewatkan oleh penyerang bisa sangat tinggi, mengurangi ketersediaan sumber daya server untuk pengguna yang sah.
5. Lonjakan Trafik yang Tidak Biasa dalam Laporan GA Anda
Google Analytics (GA) dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk mendeteksi serangan DDoS. Jika ada lonjakan trafik yang tidak biasa dalam laporan GA Anda, kemungkinan besar itu adalah hasil dari serangan DDoS. Perhatikan data lalu lintas situs Anda dan cari tahu apakah ada puncak lalu lintas yang tidak dapat dijelaskan oleh kampanye pemasaran atau sumber lalu lintas lainnya.
Baca juga: Bagaimana Cara Cek Keamanan Website di Perusahaan Anda?
Tips Mencegah Serangan DDoS
Selain mendeteksi serangan DDoS, mencegahnya juga sangat penting untuk melindungi situs web dan sistem Anda dari potensi kerugian. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah serangan DDoS:
1. Gunakan Layanan Penyedia CDN (Content Delivery Network)
CDN adalah jaringan server yang tersebar di berbagai lokasi geografis. Menggunakan CDN akan membantu mendistribusikan lalu lintas secara efisien, mengurangi beban pada server utama, dan melindungi dari serangan DDoS dengan menyaring lalu lintas yang tidak sah.
2. Gunakan Firewall dengan Fitur Anti-DDoS
Firewall dengan fitur Anti-DDoS akan membantu mendeteksi dan menolak lalu lintas yang mencurigakan atau tidak sah yang bisa berasal dari serangan DDoS. Pastikan untuk selalu mengaktifkan dan memperbarui fitur keamanan ini.
3. Lakukan Tes Beban (Load Testing) Secara Rutin
Dengan melakukan tes beban secara rutin, Anda dapat mengidentifikasi batas kapasitas situs Anda dan mempersiapkan diri untuk serangan DDoS. Dengan mengetahui batas kinerja sistem, Anda dapat mengantisipasi dampak dari serangan DDoS dan mengambil langkah-langkah yang sesuai.
4. Gunakan Layanan Anti-DDoS dari Penyedia Hosting
Jika Anda mengelola situs di platform web hosting, pastikan untuk memilih penyedia hosting yang menawarkan layanan Anti-DDoS yang kuat. Hal ini akan memberikan perlindungan tambahan terhadap serangan DDoS dan memastikan ketersediaan situs web Anda.
Baca juga: Perbedaan Cloud Hosting dan Shared Hosting
5. Gunakan Pengamanan DNS
Mengamankan layanan DNS (Domain Name System) Anda akan membantu mengurangi risiko serangan DDoS yang menggunakan teknik spoofing atau DNS amplification. Pertimbangkan untuk menggunakan DNSSEC (DNS Security Extensions) dan mengaktifkan proteksi terhadap jenis serangan DNS lainnya.
6. Monitoring Trafik dan Laporan Keamanan
Pastikan Anda selalu memantau lalu lintas situs web Anda secara teratur. Gunakan alat analisis lalu lintas yang andal untuk mendeteksi pola luar biasa dan serangan DDoS.
7. Tingkatkan Kapasitas Infrastruktur Anda
Jika Anda mengalami serangan DDoS yang parah, meningkatkan kapasitas infrastruktur Anda bisa menjadi langkah terakhir yang diperlukan untuk menghadapinya. Dengan meningkatkan kapasitas server Anda, Anda dapat mengakomodasi lebih banyak permintaan dan mengurangi dampak dari serangan.
Mendeteksi serangan DDoS dengan cepat adalah langkah kunci untuk melindungi situs web dan infrastruktur online dari dampak buruk serangan tersebut. Dengan memahami tanda-tanda dan indikator serangan DDoS seperti IP yang berlebihan, pesan kesalahan server, dan lonjakan lalu lintas yang tidak wajar, pemilik perusahaan IT dapat merespons lebih efektif dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.
Untuk meningkatkan kualitas keamanan dan manajemen data, perusahaan dapat memanfaatkan berbagai teknologi dari Cloudeka, salah satunya adalah teknologi Load Balancer Server. Teknologi ini membantu mendistribusikan lalu lintas dengan efisien, mencegah lonjakan trafik yang dapat merusak server, dan memberikan perlindungan tambahan terhadap serangan DDoS. Dengan memanfaatkan teknologi yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan ketahanan dan keamanan infrastruktur mereka, mengurangi risiko serangan DDoS, dan memberikan pengalaman online yang lebih baik bagi pengguna.
Tertarik untuk mencoba teknologi ini? Segera hubungi kami untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai produk ini dan jelajahi pilihan solusi digital lain yang Cloudeka tawarkan untuk mengoptimalkan sistem Anda dan memastikan kelangsungan bisnis yang sukses!