Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan firewall? Anda pasti sering melihat firewall pada salah satu pilihan pengaturan komputer. Firewall biasanya memiliki simbol bola dunia yang dikelilingi oleh dinding bata merah yang mewakilinya. Firewall merupakan salah satu komponen paling penting keamanan komputer dari ancaman kejahatan siber.
Internet yang digunakan untuk menunjang kebutuhan sehari-hari sangat rentan terhadap ancaman siber. Contohnya, ancaman terhadap virus, malware, ataupun serangan siber yang bisa menghampiri pengguna sewaktu-waktu dan menyebabkan kerugian secara materiel.
Anda dapat membaca lebih lanjut tentang firewall dalam artikel ini, mulai dari definisi firewall, cara kerja firewall, fungsinya, dan jenis-jenis firewall. Simak selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Firewall?
Instrumen keamanan siber yakni firewall adalah sistem yang melindungi komputer dari berbagai ancaman jaringan Internet. Untuk menjaga dari ancaman eksternal, sistem firewall bertugas membatasi akses ke lalu lintas jaringan yang dianggap aman atau asli.
Sebagian besar firewall telah terintegrasi dengan sistem operasinya masing-masing, seperti komputer berbasis Mac, Windows, dan Linux. Sistem operasi ini sering dianggap sebagai elemen paling penting dari keamanan jaringan.
Tujuan utama sistem ini adalah untuk membuat batasan antara jaringan internal perangkat dan koneksi eksternal mana pun, baik yang berasal dari Internet atau sumber lainnya. Selain itu, firewall juga berguna untuk mengatur lalu lintas dua arah jaringan.
Baca juga: Ketahui Jenis-Jenis Cyber Crime Yang Harus Diwaspadai!
Cara Kerja Firewall
Segala sesuatu yang masuk dan keluar dari komputer akan diperiksa oleh perlindungan firewall. Firewall bertugas mengawasi semua aliran informasi, yang mengizinkan “data baik” dan mencegah “data buruk” masuk ke komputer. Berikut merupakan cara kerja firewall yang lebih lengkap.
1. Penyaringan Paket
Cara kerja firewall yang pertama adalah memeriksa apakah data diizinkan masuk ke jaringan menggunakan aturan tertentu. Setiap paket diperiksa secara terpisah dalam isolasi. Jika paket dikirim secara sekaligus, maka pemeriksaan akan dilakukan secara satu per satu. Sebuah paket tidak akan diizinkan masuk jika dianggap berbahaya.
2. Layanan Proxy
Perangkat lunak yang disebut layanan proxy bertindak sebagai perantara untuk beberapa sistem jaringan. Aplikasi proxy firewall bertanggung jawab untuk memeriksa paket yang dikirimkan melalui jaringan sesuai fungsi. Sistem ini dapat dikatakan lebih efektif sebab semua informasi yang diperiksa secara tersentralisasi.
Jenis firewall ini berfungsi dengan cara yang lebih canggih karena layanan proxy berupaya menciptakan hubungan antar jaringan yang mirip. Proxy seolah-olah terhubung dengan jaringan, padahal aplikasi tersebut hanya meniru mekanisme yang serupa.
3. Inspeksi Stateful
Firewall ini beroperasi dengan menghubungkan paket yang masuk dengan aktivitas sebelumnya. Basis data paket kemudian digunakan untuk memverifikasi paket yang diterima. Paket akan dikirimkan ke sistem komputer jika memiliki konotasi yang menguntungkan atau tidak memiliki bahaya kerusakan. Selanjutnya, firewall akan bereaksi dengan salah satu cara berikut untuk menyelesaikan masalahnya.
- Terima. Dengan kata lain, firewall akan mengizinkan lalu lintas jaringan mengalir melaluinya dan diterima oleh komputer.
- Selanjutnya, reject. Hal ini menunjukkan bahwa jika firewall menolak trafik yang masuk maka akan menampilkan pesan “kesalahan yang tidak dapat dijangkau” atau “unreachable error” sebagai tanggapan. Artinya, paket atau file tersebut berbahaya jika masuk ke dalam komputer.
- Terakhir, lewati. Bagian ini menandakan firewall akan menolak komunikasi tanpa memberi tahu penggunanya.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Data di Era Digital
Fungsi Firewall
Firewall biasanya melindungi komputer dari ancaman yang disebabkan oleh lalu lintas jaringan Internet yang berpotensi berbahaya. Namun, Anda juga harus menyadari fungsi dari firewall yang bisa dirasakan oleh pengguna. Berikut adalah beberapa fungsi dari firewall:
1. Melindungi Data Pribadi
Fungsi pertama dari adanya firewall adalah memberikan perlindungan data pribadi. Perlu disadari bahwa hacker yang suka mencuri informasi pribadi dengan mudah mendapatkan data ini hanya menggunakan alamat IP yang digunakan untuk mengakses Internet di tempat umum.
2. Mengatur dan Mencatat Lalu Lintas Jaringan
Fungsi penting berikutnya adalah mengontrol dan merekam lalu lintas jaringan, kemudian mengawasi jaringan Internet untuk melihat apakah ada akses yang dapat membahayakan keamanan dan privasi data.
3. Memantau Penggunaan Bandwidth
Fungsi lain dari firewall adalah memantau penggunaan bandwidth. Anda dapat memeriksa apa yang membuat kuota Internet cepat habis. Selain itu, pengguna dapat membatasi streaming video atau bahkan musik yang sering melebihi jatah data jika ingin membatasi kuota data Internet yang telah digunakan.
4. Menjamin Keamanan Menjelajahi Internet
Kehadiran firewall dapat berkontribusi secara signifikan untuk memastikan keamanan pengguna Internet. Kemungkinan hacker menanamkan virus pada perangkat dapat dikurangi dengan memanfaatkan teknologi firewall.
Seorang hacker akan dengan mudahnya memiliki akses memasuki data yang dimiliki jika tidak memasang firewall. Apabila kinerja gadget mulai melambat, hal itu bisa jadi merupakan gejala bahwa perangkat yang digunakan telah terinfeksi virus. Pengguna dapat mengurangi gejala tersebut dengan memaksimalkan fungsionalitas firewall dan antivirus.
Baca juga: Apa Saja Perbedaan Hacker dan Cracker? Ini Penjelasannya
5. Mengatur Akses Konten yang Masuk
Kemampuan firewall untuk mengontrol konten yang masuk adalah fungsi lainnya dari firewall. Pengguna dapat secara manual memblokir beberapa hal yang tidak pantas, jika memang ingin membatasi konten yang tersedia.
6. Memblokir Konten Pada Website
Pengguna dapat membatasi informasi di situs web menggunakan firewall, serta e-mail yang dianggap menimbulkan risiko keamanan pada perangkat, seperti email phishing. Konten dan pesan yang mengandung virus biasanya tampak kurang meyakinkan, baik dari segi nama e-mail maupun isi pesan. Hal pertama yang harus dilakukan setelah menerima e-mail adalah mengabaikan dan menghapusnya. Setelah selesai, periksa jika firewall yang dipasang perangkat sudah aktif dan berjalan.
Jenis-jenis Firewall
Firewall memiliki berbagai macam jenis dan berikut ini pembahasan lengkapnya yang dapat Anda simak langsung.
1. Hardware Firewall
Hardware firewall adalah perangkat keras yang merupakan bagian dari sistem jaringan, seperti router. Supaya dapat berfungsi, hardware firewall menggunakan teknik filter untuk mengidentifikasi paket utama, sumber, dan tujuannya.
2. Software Firewall
Firewall ini sering dikembangkan sebagai program mandiri atau sebagai fitur tambahan untuk software antivirus. Cara terbaik untuk mengamankan jaringan pengguna Internet adalah dengan menggunakan software firewall.
3. Proxy Firewall
Peran proxy firewall adalah bertindak sebagai perantara komunikasi online antara PC dan server. Tujuannya adalah agar komputer meneruskan permintaan seolah-olah itu datang langsung dari proxy.
4. Cloud Firewall
Cloud firewall memungkinkan perlindungan jaringan berbasis Cloud dan pertukaran data. Cloud firewall diatur oleh pemasok eksternal, sama seperti sistem berbasis Cloud lainnya. Banyak perusahaan menggandeng FaaS untuk melindungi jaringan internal maupun infrastruktur cloud (IaaS atau PaaS) yang mereka bangun.
Baca juga: Mengenal Perkembangan Cloud Computing Saat Ini
Salah satu metode utama untuk meningkatkan perlindungan keamanan pada sistem dan perangkat jaringan adalah dengan menggunakan perlindungan keamanan firewall. Menggunakan penyedia hosting tepercaya, yang mencakup perlindungan keamanan firewall proxy, firewall pemfilteran paket, dan kemampuan SSL adalah salah satu cara untuk membuat sistem situs web aman.
Solusi keamanan website terlengkap adalah dengan menggunakan layanan dari Cloudeka. Hubungi kami segera agar tingkat keamanan jaringan dan situs web Anda tetap terjaga dan terlindungi dari ancaman peretas dan malware.