Wajar saja jika Anda memiliki lebih dari satu domain atau website dalam sebuah server. Masalahnya, bagaimana jika server yang digunakan tidak memiliki ruang penyimpanan yang cukup untuk menampung semua domain tersebut? Solusinya yaitu membuat virtual host agar bisa mengatur seluruh domain yang berbeda hanya dalam satu server.
Sebenarnya, apakah virtual host itu? Apakah pembuatan virtual host memerlukan langkah yang cukup rumit? Langsung simak saja artikel ini untuk mengetahui jawabannya.
Pengertian Virtual Host
Virtual host merupakan metode hosting untuk mengatur lebih dari satu domain atau website dalam satu server. Pengertian tersebut bisa diibaratkan seperti ini: Perusahaan Anda mempunyai banyak domain, tetapi hanya satu server yang tersedia. Anda harus melakukan virtual hosting agar bisa membuat banyak website dalam satu server.
Virtual hosting memungkinkan Anda agar bisa berbagi resources seperti memori, prosesor, dan sebagainya. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli resources baru dan hanya menggunakan resources dari satu server saja. Virtual host biasa diterapkan pada layanan shared hosting sehingga biayanya lebih terjangkau.
Baca juga: DHCP Server: Pengertian, Fungsi, dan Contoh
Apa Fungsi dari Virtual Host?
Fungsi virtual host yakni menyediakan ruang penyimpanan (storage room) untuk konten digital dari sebuah website atau domain. Anda bisa menyimpan berbagai jenis konten, seperti teks, gambar, video, suara, ilustrasi, dan sebagainya. Konten tersebut disimpan dalam virtual host agar bisa diakses oleh pengguna saat melakukan browsing.
Baca juga: Perbedaan Cloud Hosting dan Shared Hosting
Tipe-Tipe Virtual Host
Virtual host memiliki tiga tipe konfigurasi, yaitu IP-based, port-based, dan name-based. Berikut penjelasannya.
1. IP-based
Virtual host ini dibuat menggunakan alamat IP (Internet Protocol) sebagai basisnya. IP-based virtual host merupakan model yang paling sederhana. Setiap website dengan satu Domain Name System (DNS) akan mengarah ke beberapa alamat IP yang unik. Oleh karena menggunakan alamat IP yang berbeda-beda, Anda harus mengeluarkan biaya tambahan untuk jenis hosting ini.
2. Port-based
Virtual hosting berbasis port ini memiliki cara kerja yang hampir mirip seperti virtual hosting IP-based. Bedanya, Anda bisa menguji berbagai macam website hanya dengan satu alamat IP. Anda pun dapat melakukan hosting website dalam jumlah yang cukup besar pada waktu yang bersamaan. Website yang berbasis port akan terikat pada nomor port yang unik dan alamat IP. Hosting pun bisa membedakan antara satu website dan website lainnya meski menggunakan alamat IP yang sama.
3. Name-based
Tipe terakhir yaitu virtual hosting yang berbasis nama yang paling banyak digunakan pada saat ini. Anda bisa melakukan hosting pada beberapa domain atau website hanya menggunakan satu mesin dan satu alamat IP. Artinya, semua domain dalam server berbagi satu alamat IP. Teknik konfigurasinya cukup mudah jika dibandingkan dengan dua jenis virtual host lainnya, yakni memetakannya dengan alamat IP yang benar.
Baca juga: Mengenal Virtual Host: Pengertian dan Cara Konfigurasi
Cara Membuat Virtual Host di XAMPP Windows
Ingin mengetahui cara membuat virtual host di environment lokal? Anda bisa menggunakan XAMPP Windows sebagai web server-nya. Anda bisa mengubah nama localhost dengan nama lain yang lebih unik dan sesuai preferensi. Bagaimana cara konfigurasi virtual host di Windows?
1. Edit File httpd.conf di XAMPP
Pertama, Anda perlu mengedit file httpd.conf. Cukup ketik direktori berikut di ‘File Explorer’: C:/xampp/apache/conf/ dan Anda akan menemukan file-nya.
Selanjutnya, ikuti langkah di bawah ini:
- Buka file httpd.conf menggunakan Notepad agar lebih mudah dibaca.
- Cari section pengaturan virtual host.
- Hapus tanda pagar (#) pada baris Include conf/extra/httpd-vhosts.conf.
- Simpan dengan menekan tombol Ctrl + S, lalu tutup Notepad.
2. Edit File httpd-vhosts.conf di XAMPP
Pada langkah inilah Anda bisa membuat virtual host. Anda memerlukan file httpd-vhosts.conf yang bisa dicari dengan direktori: C:/xampp/apache/conf/extra. Selanjutnya, ikuti langkah di bawah ini:
- Buka file httpd-vhosts.conf dengan Notepad.
- Tambahkan script berikut pada bagian akhir file.
<VirtualHost *:80>
DocumentRoot “C:/xampp/htdocs/hostbaru”
ServerName hostbaru.net
</VirtualHost>
- Lakukan penyesuaian bagian DocumentRoot dengan lokasi penyimpanan file website Anda.
- Ganti bagian ServerName dengan nama host yang diinginkan.
- Simpan perubahan tersebut, kemudian tutup Notepad.
3. Edit File Hosts di Windows
Berikutnya, Anda harus mengedit file hosts yang berada di direktori C:/Windows/System32/drivers/etc. Namun, Anda harus menggunakan akses sebagai administrator agar bisa mengeditnya. Berikut langkahnya.
- Buka Notepad dengan klik kanan dan pilih ‘Run as Administrator’.
- Klik File > Open, kemudian masuk ke direktori C:/Windows/System32/drivers/etc. Lalu, klik file hosts, tekan tombol ‘Open’ untuk membukanya.
- Tambahkan nama hosts baru Anda di bagian akhir file-nya.
- Simpan perubahan tersebut dan klik ‘Close’ untuk menutup Notepad.
4. Restart XAMPP
Terakhir, Anda perlu me-restart XAMPP agar virtual host-nya bekerja. Bagaimana caranya?
- Klik tombol ‘Start’ pada modul Apache dan MySQL.
- Buka browser yang sering Anda gunakan, kemudian akses nama host baru Anda. Apabila berhasil, maka proses pembuatan virtual hosts sudah selesai.
Baca juga: DHCP Server: Pengertian, Fungsi, dan Contoh
Itulah empat langkah yang harus Anda lakukan jika ingin membuat virtual host untuk menampung banyak domain. Selain virtual host, Anda juga harus menggunakan Load Balancer dari Cloudeka agar server aplikasi Anda tetap berjalan dengan optimal meski traffic-nya sedang meningkat.
Ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan Load Balancer, mulai dari pengelolaan yang cepat dan andal hingga infrastruktur yang bisa diprogram. Tidak hanya itu, Anda pun bisa melakukan analisis secara bulanan melalui metrik untuk aplikasi, virtual server, pool member, dan statistik terperinci lainnya tentang traffic aplikasi yang sedang berjalan sehingga bisa melakukan maintenance sesuai kebutuhan.
Tunggu apalagi? Lengkapi proses pembuatan aplikasi Anda dengan Load Balancer sekarang juga. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut atau jika Anda ingin menggunakan layanan ini. Buat pengguna merasa puas dengan aplikasi Anda hanya dengan layanan terbaik dari Cloudeka!