Sebagai pengguna teknologi dan keajaiban Internet, Anda pasti tidak akan asing dengan istilah router, bukan? Namun apakah Anda sering mendengar apa itu routing? Routing adalah proses yang dijalankan oleh router yang selama ini Anda kenal istilahnya dalam dunia sistem informasi.
Tahukah Anda bahwa proses routing memiliki jenis-jenis yang berbeda tentunya juga memiliki fungsi yang dapat membantu keseharian Anda untuk menikmati Internet. Simak artikel berikut untuk mengetahui routing lebih lanjut!
Apa Itu Routing?
Routing adalah proses dalam jaringan yang berfungsi untuk meneruskan paket, dari jaringan satu ke jaringan yang lainnya melalui Internet. Proses routing ini dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah perutean.
Selain merujuk ke istilah untuk proses meneruskan paket pada jaringan, routing atau perutean juga bisa diartikan sebagai beberapa jaringan yang terhubung. Jaringan yang terhubung ini membuat jaringan Internet dapat dikirimkan atau dengan istilah sistem informasi, ditransmisikan ke jaringan yang lain.
Dalam prinsipnya routing atau perutean ini dapat diterapkan prinsipnya pada semua jaringan, seperti jaringan telepon hingga jaringan pada transportasi umum. Dalam suatu metode transfer data antar jaringan yang bernama packet-switching, routing akan memilih jalur untuk paket berupa Internet Protocol (IP) untuk melakukan perjalanan dari asal lalu ke tujuannya. Keputusan untuk perutean Internet ini dibuat oleh perangkat keras bernama router.
Fungsi Routing
Sebagai orang yang sudah terbiasa dengan dunia sistem informasi, fungsi routing mungkin sudah dipahami di luar kepala. Namun, bagi sebagian besar orang awam yang tidak terbiasa dengan istilah-istilah ini, proses routing memiliki beberapa fungsi yang harus Anda ketahui.
1. Penghubung Jaringan untuk Mengirimkan Paket Data
Seperti yang sudah banyak diketahui bahwa fungsi utama proses routing adalah untuk menghubungkan dari jaringan Internet ke jaringan internet lainnya. Dengan memahami proses atau alur dari routing dapat mempermudah untuk mengetahui dasar-dasar jaringan.
2. Prinsip yang Berguna untuk Komputer Masa Kini
Apabila Anda mempelajari dan memahami proses atau alur dari routing, Anda tentunya akan bisa melakukan konstruksi dua atau lebih perutean agar bisa saling berhubungan. Karena proses routing inilah komputer mampu untuk mengirim data dan pesan secara detail ke komputer lainnya yang pada dasarnya lokasinya sedang berjauhan.
Baca juga: Apa Saja Fungsi DNS? Ini Penjelasannya
Cara Kerja Routing
Sebelum memahami alur kerja dari routing, Anda perlu memahami mengenai beberapa fungsi aspek dalam routing dan protokol routing. Beberapa fungsi tertentu setiap aspek pada proses routing adalah sebagai berikut:
- Dalam proses ini, tabel routing berfungsi sebagai pencatat jalur yang akan dan harus diambil paket untuk mencapai tujuannya.
- Router berfungsi sebagai perangkat keras yang dibutuhkan dalam proses routing. Dalam proses ini berfungsi untuk perangkat aktif yang akan menerima paket Internet, membaca header paket, memeriksa alamat tujuan dari paket, memilih dan menentukan jalur yang akan dilewati paket untuk ke tujuan, serta menentukan ke mana tujuan routing yang sudah sesuai dengan informasi dalam tabel routing sebelumnya.
- TCP/IP ini berfungsi sebagai alamat pengiriman paket data dalam jaringan yang akan membantu paket data menuju ke alamat utama yang dituju (host). Selain itu, TCP/IP ini berfungsi untuk menerima paket data mengirimkan paket data lagi yang ada di dalam sistem.
Kemudian, ada pula routing protocol atau protokol perutean. Protokol perutean ini memilih rute dalam jaringan untuk menentukan jalur terbaik untuk meneruskan paket. Setiap router akan berkomunikasi dengan satu sama lain untuk saling mengumpulkan informasi mengenai jalur yang kemungkinan berbeda ke jaringan tertentu dan akan disimpan ke tabel routing.
1. Routing Terjadi di Lapisan Jaringan TCP/IP
Pada proses awal routing, di jaringan TCP/IP terjadi pembagian alamat pada setiap user komputer. Data-data yang akan dikirim dari perangkat akan dibuat dalam bentuk datagram. Datagram ini adalah paket data yang sering dikenal dengan IP atau Internet Protocol.
2. Pemeriksaan Alamat Paket oleh IP
Datagram yang sudah disiapkan telah memiliki alamat tujuan masing-masing. Setelah itu IP akan memeriksa alamat-alamat pada paket data tersebut untuk disampaikan kepada perangkat tujuan (host). Ada dua kemungkinan yang akan dilakukan :
- Apabila alamat tujuan dari datagram berada di jaringan yang sama atau perangkat asal, maka datagram akan langsung disampaikan ke perangkat tujuan.
- Namun berbeda lagi bila alamat tujuan dari datagram tidak berada di jaringan yang sama, maka datagram akan diteruskan ke router lain yang dianggap lebih tepat.
Baca juga: 5 Perbedaan Internet dan Intranet yang Wajib Diketahui
Jenis-Jenis Routing
Dalam proses routing terdapat tiga jenis routing yang harus Anda ketahui perbedaannya. Berikut adalah jenis-jenis routing beserta dampaknya.
1. Static Routing
Static routing atau perutean statis yang sesuai namanya yaitu bersifat statis. Jenis routing ini menggunakan sedikit router dan konfigurasi pada proses routing-nya tidak berubah dalam jangka waktu yang lama, maka dari itu dinamakan perutean statis.
Perutean statis ini memiliki kelebihan dapat diimplementasikan dengan mudah. Perutean statis ini juga dinilai sebagai perutean yang paling aman karena administratornya yang terpusat, hal ini menyebabkan router yang dipakai tidak akan memberikan informasi ke perute lainnya.
Static routing tidak membutuhkan banyak sumber daya, seperti memori atau CPU, malah Anda bisa menggunakan router yang lebih terjangkau untuk perutean statis ini.
2. Dynamic Routing
Dynamic routing atau perutean dinamis adalah kebalikan dari perutean statis, yang mana router memungkinkan untuk mempelajari informasi mengenai router lainnya yang dilakukan secara dinamis. Informasi dari router lain ini bisa ditambahkan ke tabel routing milik router yang dipakai.
Tujuan utama dari perutean dinamis ini adalah untuk menemukan jaringan jarak jauh dan memelihara informasi perutean yang terkini. Selain itu, perutean dinamis juga secara otomatis akan memilih jalur terbaik untuk sampai ke jaringan tujuan, sekaligus dapat memilih jalur baru apabila jalur yang dipilih tidak tersedia.
Kelebihan dari perutean dinamis ini adalah router dapat bekerja untuk semua jenis jaringan. Selain itu, proses perutean ini dapat secara otomatis merutekan ulang traffic jika ada suatu kegagalan dan dapat membangung kembali tabel routing.
3. Default Routing
Default routing adalah jenis routing yang hanya menggunakan single router atau satu router saja, yang mana metode routing-nya hanya akan menggunakan konfigurasi untuk mengirim seluruh paket data ke satu router saja.
Jenis routing yang satu ini juga biasa disebut dengan istilah gateway of last resort, karena sistem routing-nya yang dipakai sebagai router rintisan untuk menjangkau semua jaringan lain agar semua paket data tersampaikan ke jaringan tertentu. Kelebihan dari default routing ini dapat digunakan ketika belum ada rute yang ditentukan sebelumnya dalam tabel routing.
Baca juga: Internet Service Provider (ISP): Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja
Setelah memahami apa itu proses routing yang ternyata sangat membantu untuk mengakses jaringan Internet, tentunya proses ini akan sangat berpengaruh pada kinerja Anda yang berhubungan langsung dengan kegiatan mengakses jaringan Internet.
Pastikan Anda memiliki layanan infrastruktur sistem informasi yang dapat memberikan keamanan dan jaminan untuk jaringan internet Anda, seperti layanan Deka Prime (PX1) oleh Cloudeka. Anda dapat menikmati layanan Cloud yang dapat diakses oleh jaringan publik atau pribadi dengan fasilitas virtual router gratis. Hubungi kami untuk info lebih lanjut mengenai layanan ini di sini!