Jenis bandwidth sendiri umumnya dikenal dalam dua kategori yaitu symmetric dan asymmetric bandwidth. Secara sederhana kita dapat memahami fungsi serta cara kerja yang berbeda dari kedua jenis bandwidth ini. Symmetric bandwidth selalu digunakan pada perusahaan atau lembaga tertentu yang membutuhkan transmisi data yang cepat baik dalam mengunduh maupun upload data.
Sebaliknya, asymmetric bandwidth hanya memungkinkan kecepatan dalam mengunduh data yang lebih cepat daripada kecepatan dalam upload data. Memahami jenis-jenis bandwidth ini dan cara kerjanya sangat penting jika ingin memilih untuk menggunakan salah satu jenis bandwidth untuk kepentingan tertentu.
Apa Itu Manajemen Bandwidth?
Internet menjadi bagian yang sangat penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Setiap orang hampir membutuhkan Internet untuk menyelesaikan tugas atau membantu untuk berkomunikasi dan melakukan tugas penting lainnya. Saat ini setiap orang mengandalkan Internet untuk membantu mereka dalam melakukan berbagai macam kegiatan.
Dalam Internet kita akan mengenal istilah bandwidth yang menggambarkan sebuah teknologi yang umumnya digunakan untuk mengukur kapasitas media transmisi data dalam mengirimkan sinyal. Sehingga kita dapat memahami bahwa makin besar kapasitas dari bandwidth maka proses transmisi data akan lebih singkat.
Satuan yang digunakan untuk mengukur bandwidth biasa kita kenal dengan sebutan bits per second (bps), kilobits per second (kbps), megabits per second (Mbps), dan gigabits per second (Gbps). Misalnya, kamu memiliki kapasitas bandwidth di jaringan pribadi sebesar 10 Mbps, itu artinya jaringan yang ada di rumah kamu tersebut ketika mentransmisikan data yaitu sebanyak 10 juta bit dalam satu detik.
Kapasitas bandwidth dalam suatu jaringan ini dapat diatur penggunaannya agar setiap pengguna mendapat sumber daya jaringan yang merata dan stabil. Upaya ini yang disebut sebagai manajemen bandwidth.
Konsep Manajemen Bandwidth
Lebih luas lagi manajemen bandwidth merujuk kepada sebuah konsep yang digunakan untuk mengatur dan mengalokasikan serta membatasi penggunaan bandwidth pada suatu jaringan. Tujuan utama dari manajemen bandwidth tentu saja untuk memastikan setiap penggunaan bandwidth harus merata, optimal dan juga efisien. Sehingga dengan menerapkan manajemen bandwidth, dapat mencegah terjadinya kelebihan beban pada jaringan yang pada akhirnya dapat membuat performa jaringan menjadi tidak stabil.
Manajemen bandwidth akan bertugas untuk membantu mengontrol penggunaan bandwidth melalui pembagian bandwidth yang tersedia pada jaringan. Membaginya menjadi beberapa bagian atau quota sehingga dapat dialokasikan untuk setiap pengguna atau perangkat. Melalui cara ini maka penggunaan bandwidth akan dapat diatur dan dibatasi serta mencegah penggunaan bandwidth yang berlebihan pada jaringan.
Dalam melakukan manajemen bandwidth terdapat berbagai metode seperti simple queue, queue tree, shared/up to, prioritas traffic, dan sebagainya. Fungsi dari setiap metode ini juga berbeda-beda di mana.
Manajemen bandwidth sangat penting dalam suatu jaringan yang memiliki banyak pengguna atau perangkat yang terhubung. Dalam keperluan bisnis atau lembaga pemerintahan manajemen bandwidth yang tepat dan optimal akan membantu untukmeningkatkan kinerja serta produktivitas pengguna jaringan. Selain itu jaringan akan lebih stabil dan tidak digunakan oleh satu atau beberapa pengguna saja melainkan merata dan efektif.
Baca juga: 5 Fungsi Bandwidth, Cara Kerja, dan Contoh Cara Mengukurnya
Jenis Jenis Bandwidth
Terdapat dua jenis bandwidth yang yang merujuk kepada bagaimana proses transmisi data antara dua titik pada. Jenis-jenis bandwidth yang dapat dipelajari yaitu symmetric dan asymmetric bandwidth.
1. Symmetric Bandwidth
Symmetric bandwidth adalah jumlah kapasitas pengiriman data antara dua titik memiliki besaran yang sama baik untuk upload maupun download. Itu artinya, baik kecepatan unduhan dan pengunggahan data sama besar.
Karena memiliki kecepatan unduhan dan pengunggahan yang sama besar, symmetric bandwidth biasanya digunakan untuk layanan atau aplikasi yang membutuhkan koneksi Internet yang stabil dan cepat di kedua arah.
Misalnya, jaringan pada perusahaan di mana aktivitasnya yang membutuhkan transfer data besar secara cepat antara kantor pusat dan cabang. Selain itu, penyedia layanan Cloud juga memerlukan koneksi Internet yang stabil untuk memastikan setiap pengiriman data dapat berlangsung stabil dan cepat.
2. Asymmetric Bandwidth
Asymmetric bandwidth adalah jumlah kapasitas serta kecepatan pengunduhan dan pengunggahan data tidak sama. Pada asymmetric bandwidth kecepatan download lebih cepat dibandingkan kecepatan upload.
Memiliki kecepatan download yang lebih cepat, asymmetric bandwidth umumnya digunakan hanya untuk aktivitas streaming video dan musik, atau browsing situs web, dibandingkan aktivitas mengunggah file.
Misalnya, layanan Internet di rumah atau kedai kopi yang hanya membutuhkan kecepatan download yang cepat hanya untuk aktivitas streaming, game online, atau browsing. Umumnya layanan Internet di rumah atau kedai kopi menerapkan kecepatan download sebesar 50 Mbps dan kecepatan upload yang lebih kecil hanya 10 Mbps.
Jenis-Jenis Bandwidth berdasarkan Frekuensi
Selain itu, Jenis-Jenis bandwidth juga dibagi berdasarkan frekuensi yang diukur, yaitu:
1. Bandwidth Digital
Bandwidth digital adalah jumlah data yang dapat ditransfer dalam bentuk bit per detik (bps) pada suatu jaringan atau saluran komunikasi. Ini berkaitan dengan transmisi informasi secara digital, yang berarti data diubah menjadi bentuk biner (0 dan 1) sebelum ditransmisikan.
Bandwidth digital digunakan dalam koneksi internet kabel, jaringan komputer, dan sinyal digital lainnya. Kecepatan transfer data internet yang sering kita lihat dalam Mbps (megabit per second) adalah contoh bandwidth digital.
2. Bandwidth Analog
Bandwidth analog adalah rentang frekuensi sinyal yang diukur dalam satuan Hertz (Hz). Rentang ini menentukan berapa banyak informasi atau data yang dapat ditransmisikan dalam suatu waktu. Semakin besar bandwidth analog, semakin banyak informasi yang dapat dipindahkan melalui sinyal tersebut.
Bandwidth jenis ini sering digunakan dalam komunikasi suara dan video analog. Misalnya, dalam pemancaran radio FM, rentang frekuensi yang lebih lebar dapat menghasilkan kualitas suara yang lebih baik.
Berapa Banyak Kebutuhan Bandwidth Anda?
Tentu kebutuhan bandwidth selalu bervariasi tergantung pada jenis aktivitas yang akan dilakukan, termasuk jumlah pengguna yang terhubung ke jaringan, serta jenis dan jumlah data yang dikirim dan diterima. Perlu untuk dipertimbangkan bahwa kebutuhan bandwidth di rumah atau kedai kopi sangat berbeda dengan kebutuhan bandwidth di sebuah perusahaan.
Berikut adalah gambaran tentang bagaimana bandwidth dapat digunakan untuk kebutuhan di rumah dibandingkan dengan kebutuhan di lingkungan bisnis.
Bandwidth untuk Rumah | Bandwidth untuk Bisnis |
Streaming musik membutuhkan 1 hingga 2 Mbps | Satu atau dua karyawan yang mengirim email dan mentransfer file kecil membutuhkan 15 hingga 25 Mbps |
Konferensi video atau panggilan video grup membutuhkan 1,5 hingga 3 Mbps | Tiga atau lima karyawan mentransfer file besar dan mengikuti konferensi video membutuhkan 25 hingga 50 Mbps |
Streaming video kualitas standar membutuhkan 2 hingga 3 Mbps | Enam atau tujuh karyawan mencadangkan file secara online dan mentransfer file berbagai ukuran membutuhkan 50 hingga 75 Mbps |
Streaming video kualitas high definition membutuhkan 3 hingga 8 Mbps | Sekitar sepuluh atau dua belas karyawan menggunakan Internet yang berat membutuhkan 75 hingga 100 Mbps |
Streaming video kualitas ultra high definition membutuhkan 11 hingga 15 Mbps | Aktivitas e-commerce hingga transfer file besar membutuhkan 100 hingga 150 Mbps |
Game online akan membutuhkan 15 hingga 20 Mbps | Bisnis yang menyelesaikan banyak aktivitas baik ringan dan berat sekaligus membutuhkan 150 hingga 500 Mbps |
Baca juga: IoT (Internet Of Things): Cara Kerja, Manfaat, dan Contohnya
Contoh Bandwidth pada Layanan Public Cloud dari Lintasarta Cloudeka
Setiap layanan Public Cloudselalu membutuhkan penggunaan bandwidth yang sangat besar. Melihat aktivitas dan kebutuhan pada layanan Public Cloud maka penggunaan jenis symmetric bandwidth sangat cocok karena membutuhkan dua titik yang sama besar baik mengunduh atau mengunggah data serta file di Cloud. Dalam satu waktu yang bersamaan sangat mungkin banyak pengguna yang mengakses Cloud dengan kebutuhan yang beragam serta kebutuhan bandwidth yang beragam pula.
Memahami jenis-jenis bandwidth akan membantu untuk identifikasi kebutuhan yang cocok dengan sebuah lokasi atau sebuah aktivitas baik itu di rumah atau untuk keperluan bisnis. Memetakan kebutuhan akan memberikan penjelasan yang lebih rinci sehingga menerapkan bandwidth yang sesuai akan berguna untuk efektivitas sebuah aktivitas.
Layanan Cloud tentu saja membutuhkan alokasi bandwidth yang stabil di dua titik agar setiap aktivitas Cloud baik mengunduh dan mengunggah berjalan dengan stabil. Cloudeka akan memberikan pelayanan profesional secara konsisten yang mengakomodasi kebutuhan pengelolaan data di Cloud Hosting Indonesia.
Frequently Asked Questions
Apa Fungsi Bandwidth?
Fungsi bandwidth berbeda-beda berdasarkan perannya dalam jaringan internet. Secara umum fungsi bandwidth adalah untuk mengukur seberapa besar kapasitas saluran komunikasi atau jaringan dalam menyampaikan data dari satu titik ke titik lainnya dalam suatu periode waktu tertentu. Istilah “membagi kecepatan transfer data” merupakan salah satu cara yang tepat untuk menjelaskan konsep ini.
Dalam konteks jaringan komunikasi, bandwidth merujuk pada rentang frekuensi atau kapasitas saluran yang dapat digunakan untuk mengirim data. Semakin besar bandwidth, semakin banyak data yang dapat dilewatkan dalam satu waktu. Analoginya, Anda dapat membayangkan bandwidth sebagai lebar jalan. Jika Anda memiliki jalan yang lebar, maka lebih banyak mobil (data) dapat melewati jalan tersebut dalam satu waktu, sehingga meningkatkan kecepatan transfer data.
Apa Perbedaan antara Bandwidth dan Throughput?
Bandwidth merujuk pada kapasitas maksimum atau kecepatan teoritis suatu jaringan atau saluran komunikasi dalam mengirim data, diukur dalam bit per detik (bps), sedangkan throughput adalah jumlah sebenarnya data yang ditransfer melalui jaringan atau saluran tersebut dalam kondisi praktis, yang bisa lebih rendah dari bandwidth teoritis karena pengaruh latensi, kehilangan paket, dan faktor-faktor lainnya.
Dengan kata lain, bandwidth adalah potensi maksimum, sedangkan throughput mencerminkan kinerja sebenarnya yang diperoleh dalam penggunaan nyata.
Bagaimanakah Contoh Bandwidth pada Hosting?
Bandwidth pada hosting mengacu pada sejumlah data yang dapat diterima atau ditransfer dari server hosting ke pengguna (atau sebaliknya) dalam suatu periode waktu tertentu. Sering diukur dalam gigabyte (GB) atau terabyte (TB) per bulan.
Sebagai contoh, Jika Anda memiliki situs web yang di-hosting, bandwidth akan mempengaruhi seberapa banyak data (termasuk teks, gambar, video, dan lainnya) yang dapat diakses oleh pengunjung situs Anda setiap bulan. Misalnya, jika Anda memiliki bandwidth hosting 100 GB per bulan, maka situs Anda dapat mengirimkan hingga 100 GB data kepada pengunjung dalam sebulan.