Apa itu Augmented Reality? Anda pasti pernah menggunakan aplikasi Maps untuk mencari jalan, bukan? Jika pernah maka Anda sudah merasakan teknologi dari Augmented Reality. Teknologi ini dalam satu aspek dapat memampukan penggunanya untuk dapat melihat objek digital sebagai hasil proyeksi dunia nyata. Semua gambaran jalan di dunia nyata bisa Anda lihat dari ponsel. Sederhananya, Augmented Reality adalah teknologi yang terintegrasi antara dunia digital dan nyata secara real-time.
Teknologi satu ini menjadikan kehidupan manusia berbeda dari zaman dahulu. Ingin mengetahui lebih lanjut penggunaan Augmented Reality dalam kehidupan sehari-hari? Di sini Anda akan belajar lebih jauh mengenai Augmented Reality sekaligus cara kerja dan penerapannya dalam kehidupan manusia saat ini. Simak informasinya di bawah ini.
Apa Itu Augmented Reality?
Augmented Reality merupakan teknologi yang dapat memproyeksikan dunia digital dan nyata dalam waktu real-time secara terintegrasi. Hal ini bisa terjadi karena adanya penambahan informasi ke dunia digital yang dibantu dengan berbagai perangkat seperti webcam, kamera, kacamata, tablet, ponsel, dan lain sebagainya.
Tujuan utama dari keberadaan Augmented Reality ada tiga, yaitu menyoroti keadaan dunia nyata, mengembangkan pemahaman dari keadaan tersebut dan akhirnya memperoleh suatu wawasan baru yang dapat diakses serta diterapkan di dunia nyata. Data-data ini akan sangat berguna tergantung dari siapa yang menggunakannya.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Data di Era Digital
Jika penggunanya dokter, maka Augmented Reality dapat berguna untuk menambah wawasan terkait bagian organ manusia yang sedang diteliti. Dalam hal ini dokter akan semakin mudah mempelajari seluk beluk anatomi tubuh manusia. Di sisi lain, penggunaan Augmented Reality dalam bisnis sangat berguna bagi para pemasar untuk mengetahui data dan kebiasaan pembelian pelanggan.
Komponen Pendukung Augmented Reality
Setiap teknologi canggih pasti memerlukan bantuan perangkat tambahan untuk dapat beroperasi secara maksimal. Sama halnya seperti Augmented Reality yang membutuhkan beberapa perangkat untuk memastikan teknologi berjalan lancar. Berikut merupakan beberapa komponen tambahan yang dibutuhkan:
1. Kamera dan Sensor
Perangkat kamera dan sensor yang hampir ada di semua ponsel berguna untuk mengumpulkan data bagi Augmented Reality. Data-data yang dikumpulkan berupa keadaan lingkungan dan lokasi pengguna.
2. Refleksi
Refleksi yang dimaksudkan ialah sebuah cermin yang dapat membantu manusia melihat gambar dari perangkat secara virtual. Setiap perangkat memiliki berbagai macam cermin, ada cermin yang miring dan ada juga cermin yang memiliki dua sisi.
3. Proyeksi
Proyeksi dari Augmented Reality dapat diwujudkan dengan adanya proyektor kecil di suatu perangkat. Proyektor kecil ini sering disebut sebagai headset AR.
Headset AR akan mengumpulkan semua informasi dari sensor yang kemudian akan diproses. Hasil akhir dari informasi yang sudah diproses akan diproyeksikan menjadi konten digital. Konten inilah yang bisa Anda lihat dari suatu perangkat.
Baca juga: Apa Itu Teknologi Artificial Intelligence?
Bagaimana Cara Kerja Augmented Reality?
Augemented reality bekerja dengan cara menggabungkan input dari kamera dan sensor perangkat dengan objek digital yang telah diprogram sebelumnya.
Saat pengguna mengarahkan kamera perangkat ke objek di dunia nyata, software AR akan mengenali objek tersebut dan menempatkan objek digital yang telah diprogram ke dalam scene kamera. Selanjutnya, pengguna dapat melihat objek digital tersebut dengan cara yang tampak seperti nyata dan dapat berinteraksi dengan objek digital tersebut melalui perangkat. AR digunakan pada berbagai aplikasi, mulai dari game, periklanan, hingga aplikasi industri dan pendidikan.
Jenis-Jenis Augmented Reality
Teknologi Augmented Reality terbagi menjadi empat berdasarkan pengaplikasiannya. Berikut masing-masing penjelasannya di bawah ini.
1. Marker Based Augmented Reality
Jenis Augmented Reality satu ini dikenal dengan teknologinya yang dapat menggambarkan suatu objek melalui identifikasi dari suatu penanda.
Penanda tersebut akan dipindai oleh kamera kemudian terlihat suatu gambar atau animasi yang muncul di layar. AR jenis ini dikenal juga dengan sebutan image recognition, karena memerlukan objek visual khusus dan kamera untuk memindainya.
Selain itu, jenis AR ini menghitung posisi dan orientasi marker untuk menentukan letak konten yang akan ditampilkan. Contoh penerapan Augmented Reality dari jenis AR Marker Based Augmented Reality yaitu aplikasi game atau aplikasi scanner 3D.
Baca juga: Contoh Penggunaan RPA (Robotic Process Automation) untuk Membantu Kehidupan Manusia
2. Markerless Augmented Reality
Kebalikan dari jenis sebelumnya, Markerless Augmented Reality tidak memerlukan penanda pada suatu objek untuk memunculkan gambar atau animasi.
Gambar atau animasi ini akan langsung muncul begitu pengguna mengarahkan kamera ke lingkungan sekitar. Tidak hanya itu, Markerless Augmented Reality terbagi menjadi dua yaitu berdasarkan lokasi dan proyeksi.
Augmented Reality berdasarkan lokasi pasti sudah pernah Anda gunakan, salah satunya yaitu aplikasi maps.
Pada aplikasi maps, Anda bisa langsung membuka aplikasi tersebut untuk melihat arah jalan mana yang harus ditempuh. Augmented Reality berdasarkan proyeksi di sisi lain berfokus pada rendering objek virtual di dunia nyata.
3. Superimposition Based Augmented Reality
Jenis Augmented Reality ini dapat mengganti sebagian atau seluruh tampilan asli suatu objek dalam skala ukuran yang diperbesar melalui pemindaian. Pengenalan objek dari sensor dan kamera memainkan peranan penting, karena hasilnya akan sangat bergantung pada kedua komponen tersebut.
Contoh penerapan Augmented Reality jenis ini yaitu fitur filter yang Anda gunakan di media sosial. Ketika kamera dan sensor gagal memindai wajah Anda, maka filter tersebut juga tidak muncul atau tidak berfungsi.
Baca juga: Contoh Artificial Intelligence dalam Dunia Bisnis
4. User-defined Markerless Augmented Reality
Jenis Augmented Reality terakhir dapat membantu Anda dalam masalah kecil yang biasa ditemukan sehari-hari. User-defined Markerless Augmented Reality memudahkan pengguna untuk berinteraksi secara langsung dari layar perangkat dengan dunia nyata.
Contohnya seperti aplikasi pengukur yang biasanya terdapat di smartphone dengan operating sistem iOS. Kini tidak perlu khawatir lagi jika lupa membawa alat meter ukur karena aplikasi pengukur Augmented Reality bisa melakukannya untuk Anda.
Teknologi seperti ini sudah terbukti cukup akurat dalam dunia nyata. Pengukuran dilakukan dengan mengarahkan kamera ke objek yang ingin diukur. Kemudian gerakan perangkat Augmented Reality di sepanjang objek yang ingin diukur. Hasil akan langsung terlihat begitu pengukuran selesai dilakukan.
Apa Perbedaan Augmented Reality dan Virtual Reality?
Augmented Reality dan Virtual Reality merupkan dua teknologi yang berbeda, namun sering dianggap sama. Pada dasarnya, Augmented Reality menggabungkan objek digital dengan dunia nyata, sedangkan VR menciptakan lingkungan yang sepenuhnya digital dan mengisolasi pengguna dari dunia nyata.
Dalam Augmented Reality, pengguna masih dapat melihat dunia nyata di sekitarnya, tetapi ditambah dengan objek digital yang telah diprogram. Sedangkan dalam Virtual Reality, pengguna sepenuhnya terisolasi dari dunia nyata dan berada di dalam lingkungan virtual yang diciptakan oleh teknologi.
Selain itu, untuk menggunakan Virtual Reality, pengguna memerlukan perangkat khusus seperti headset Virtual Reality, sedangkan Augmented Realitydapat digunakan dengan smartphone atau tablet biasa. Meskipun keduanya memiliki kegunaan yang berbeda, keduanya telah digunakan dalam berbagai aplikasi, dari hiburan hingga industri dan pendidikan.
Jadi, Augmented Reality Adalah …
Augmented Reality adalah teknologi canggih yang masih akan terus berkembang pada masa mendatang. Teknologi seperti ini memberikan kesenangan dan dunia baru bagi siapa saja yang mencobanya. Namun perlu diingat bahwa mengunduh aplikasi 3D Augmented Reality yang besar dapat memakan memori penyimpanan Anda.
Jangan sampai akhirnya perangkat yang digunakan (smartphone atau tablet) menjadi tidak dapat beroperasi seperti biasanya. Jika perusahaan Anda ingin mengembangkan fitur AR maka layanan Cloud Computing dari Lintasarta Cloudeka tepat untuk digunakan.
Tidak hanya itu, LintasartaCloudeka memiliki berbagai produk yang bisa Anda gunakan seperti PaaS (Platform as a Service) dan IaaS (Infrastructure as a Service). Ingin mengetahui informasi yang lebih lengkap? Silakan mengunjungi website Lintasarta Cloudeka sekarang juga.