Pada tahun 2020, seluruh dunia telah digemparkan dengan penularan virus yang cukup mematikan yaitu virus COVID-19. Kehadirannya membuat banyak hal yang tidak boleh dilanggar, salah satunya adalah saling berdekatan dengan orang lain. Tidak habis akal, teknologi pun dapat masuk untuk memberikan solusi.
Salah satu teknologi yang mampu mengatasi permasalahan hadirnya COVID-19 adalah telemedicine. Apa itu telemedicine? Telemedicine adalah salah satu terobosan perkembangan teknologi yang membantu selama masa pandemi dan juga pada kehidupan masyarakat era modern masa kini.
Namun bukan berarti telemedicine tercipta ketika pandemi terjadi. Jauh sebelum itu, telemedicine telah dikembangkan, hanya saja baru ramai diakses ketika pandemi mulai melanda seluruh dunia.
Telemedicine adalah gebrakan baru bagi dunia kesehatan. Mengapa bisa dikatakan seperti itu? Simak terus artikel berikut untuk tahu alasannya!
Mengenal Apa Itu Telemedicine
Telemedicine adalah sebuah kemajuan teknologi yang mempermudah para pekerja kesehatan untuk mengevaluasi, mendiagnosa, dan merawat pasien pada jarak jauh atau tidak bertemu secara langsung. Di dalam penerapannya, telemedicine menggunakan teknologi telekomunikasi.
Teknologi telekomunikasi ini memungkinkan penggunanya untuk mengirim atau menerima informasi dari pihak lain meskipun dari jarak jauh. Itulah yang diterapkan dan dikembangkan pada telemedicine pada zaman sekarang.
Telemedicine sering disangkut pautkan dengan istilah telehealth, bahkan kerap terjadi posisi keduanya saling menggantikan. Meskipun keduanya hampir sama, telemedicine dan telehealth adalah dua hal yang berbeda.
Telemedicine berfokus untuk melibatkan penggunaan komunikasi elektronik dan perangkat lunak atau software untuk memberikan layanan klinis kepada pasien tanpa adanya kunjungan secara langsung. Sedangkan, telehealth lebih besar cakupannya dari telemedicine. Telehealth akan memberikan layanan untuk memberikan perawatan pasien dalam jangka waktu tertentu yang bisa dikatakan jangka panjang.
Baca juga: Memahami Pengertian Unicorn Startup Beserta Contohnya
Fungsi Telemedicine
Semenjak tahun 2020, telemedicine banyak digunakan karena terjadinya pandemi COVID-19 di seluruh dunia yang bahkan sampai sekarang perkembangannya pun masih ada. Pada saat pandemi sedang marak-maraknya, telemedicine hadir sebagai solusi untuk berobat atau konsultasi ke tempat kesehatan tanpa harus bersentuhan atau bertatap muka secara langsung.
Namun, tahukah Anda bahwa telemedicine juga memiliki fungsi lain? Bahkan fungsi-fungsi ini dijelaskan pula oleh World Health Organization (WHO). Berikut adalah empat fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari telemedicine.
- Telemedicine bertujuan untuk memberikan bantuan dan dukungan klinis
- Telemedicine bertujuan untuk meminimalisir masalah jarak dan geografis pasien dengan fasilitas kesehatan terdekat
- Telemedicine bertujuan untuk melibatkan berbagai jenis perangkat agar mudah diakses
- Telemedicine bertujuan untuk memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat
Kelebihan Telemedicine
Telemedicine terbukti telah memberikan dampak positif bagi masyarakat seluruh dunia, dan salah satunya di Indonesia. Kelebihan ini tidak hanya dirasakan pasien saja, bahkan penyedia layanan juga turut merasakan kelebihan telemedicine. Berikut adalah kelebihan-kelebihan yang bisa dinikmati oleh para penyedia layanan kesehatan dengan bantuan telemedicine:
- Pendapatan pada layanan kesehatan akan meningkat
- Penyedia layanan akan mengalami peningkatan efisiensi di lokasi layanan atau kantor
- Penyedia akan bersaing dengan kompetitor yang juga melakukan sistemnya secara online saja
- Penyedia layanan tidak harus kebanjiran janji temu pasien secara langsung dan akan minim menerima pembatalan janji temu untuk konsultasi
Di lain sisi, fungsi utama dari telemedicine adalah untuk mempermudah pasien. Sehingga banyak sekali kelebihan telemedicine yang lebih mengarah untuk pasien. Berikut adalah kelebihan-kelebihan yang bisa dirasakan pasien ketika menggunakan telemedicine.
1. Telemedicine Mempermudah Pasien untuk ke Dokter Spesialis
Tidak semua orang memiliki hak istimewa untuk dapat berobat dan berkonsultasi ke dokter spesialis. Jadwal praktik dokter spesialis yang tidak seluwes dokter umum merupakan masalah utama mengapa sebagian besar pasien tidak dapat menemui dokter spesialis.
Layanan telemedicine dapat membantu para pasien untuk berkonsultasi dan berobat ke dokter spesialis. Telemedicine juga menawarkan akses 24 jam ke dokter spesialis. Namun, yang perlu diketahui mengenai cara kerja telemedicine adalah akses tersebut dirujuk kepada dokter yang sedang tersedia pada saat itu saja.
Mungkin juga ada telemedicine yang bekerja sedikit berbeda dan setiap dokter spesialis menawarkan jadwal untuk memesan jadwal konsultasi. Jadwal konsultasi dapat ditentukan dengan jadwal yang telah disediakan oleh dokter spesialis. Jadi, pasien hanya perlu mengurusnya melalui perangkat mereka.
2. Telemedicine Memberikan Layanan dengan Harga Terjangkau
Biaya untuk mendapatkan pelayanan dari dokter atau penyedia layanan yang lain pun kadang masih dapat dikatakan mahal. Ambil saja contoh di Indonesia sendiri, yang kebanyakan masih menggunakan program bantuan pemerintah untuk bisa mendapat rujukan ke dokter atau penyedia layanan kesehatan terbaik.
Layanan telemedicine menawarkan harga yang murah bagi pasien yang mungkin masih kesusahan karena permasalahan biaya. Janji temu di telemedicine biasanya lebih murah daripada kunjungan langsung pasien ke tempat penyedia layanan kesehatan.
3. Telemedicine Tidak Membutuhkan Asuransi Kesehatan atau Rujukan
Konteks asuransi terkadang tidak terlalu sesuai di Indonesia. Namun apabila membicarakan mengenai rujukan kesehatan, sebagai orang Indonesia itu adalah syarat penting yang harus dibawa ketika mengunjungi penyedia layanan kesehatan yang memiliki akreditasi bagus.
Pengurusan untuk rujukan kesehatan sendiri dinilai rumit dan belum lagi apabila pengelolaan tempat pengurusan rujukan yang rumit akan menambah semua menjadi runyam. Mungkin bisa habis kesabaran apabila pasien harus meminta rujukan terus-menerus dalam jangka waktu panjang.
Layanan telemedicine hadir untuk mengurangi kecemasan pasien apabila harus berurusan panjang dengan rujukan kesehatan atau asuransi kesehatan. Telemedicine juga menawarkan pembayaran dalam berbagai cara baik tunai maupun nontunai. Oleh karena itu, telemedicine bisa menjadi solusi yang efektif sekaligus efisien.
4. Telemedicine sebagai Solusi Apabila Cuaca dan Kondisi Jalanan yang Tidak Memungkinkan
Layanan telemedicine di daerah terpencil di luar negeri mungkin akan berfungsi sebagaimana mestinya, namun hal ini tentunya akan berbeda jika di Indonesia. Di luar negeri kebanyakan area terpencilnya masih dijangakau oleh jaringan Internet, namun tidak di Indonesia.
Di Indonesia, pasien bisa mengakses telemedicine untuk melakukan konsultasi atau pengobatan darurat yang konteksnya memang tidak membutuhkan penanganan cepat dan profesional seperti operasi. Terutama ketika cuaca sedang tidak memungkinkan dan mungkin jalanan sedang macet serta akan membutuhkan waktu lama apabila harus menemui dokter secara langsung.
5. Telemedicine Membantu Meminimalisir Penularan Penyakit Menular
Masih jelas teringat di memori otak ketika pandemi COVID-19 menyebar dan mengagetkan seluruh dunia. Berbagai larangan dan rekomendasi yang tidak masuk akan seperti tidak boleh keluar rumah dan harus menjaga jarak dengan orang lain cukup membuat semua pihak dipusingkan dan juga dirugikan.
Pada masa tersebut, kegiatan di penyedia layanan kesehatan yang terdiri dari puluhan bahkan ratusan orang di dalam fasilitasnya mengharuskan para pasien tersebut untuk saling berdekatan karena kursi tunggu yang saling berderet. Hal ini tentu merugikan banyak pihak. Penyebaran penyakit yang menular seperti COVID-19 pada penyedia layanan kesehatan ini bisa dicegah dengan berkonsultasi dan berobat dari rumah dengan menggunakan layanan telemedicine.
Baca juga: 12 Ide Startup Pada Tahun 2023 yang Dapat Anda Coba
Contoh Telemedicine
Telemedicine hadir dalam bentuk aplikasi dan situs web yang mudah diakses untuk siapa saja. Untuk menambah pengetahuan Anda mengenai telemedicine, berikut adalah contoh-contoh Telemedicine yang sudah beredar luas dan dipergunakan di Indonesia.
1. Halodoc
Halodoc merupakan salah satu dari sekian banyak telemedicine yang telah berkembang di Indonesia. Halodoc menawarkan beberapa fitur yang bisa diakses pasien dan non pasien seperti, melakukan konsultasi dengan dokter, membeli produk kesehatan dan pengiriman pesan antar serta dapat menghubungkan dengan asuransi yang dimiliki oleh pasien.
Pada saat pandemi COVID-19 yang mana semua orang diwajibkan untuk melakukan suntik vaksin, Halodoc membantu untuk mencari tempat dan jadwal fasilitas kesehatan yang bersedia melakukan suntik vaksin dan test COVID-19. Selama pandemi, telemedicine satu ini sangat membantu banyak orang baik terkait COVID-19 maupun tidak.
2. Alodokter
Telemedicine lainnya adalah Alodokter, yang juga dapat diakses melalui aplikasinya dan situs web. Alodokter ikonik dengan logonya yang berwarna biru dan dilengkapi dengan fasilitas memadai dan dokter yang kompeten.
Pada masa pandemi COVID-19, Alodokter memberikan layanan gratis bagi pasien yang melakukan isoman di rumah. Layanan yang diberikan berupa konsultasi dokter dan pengiriman obat.
3. Get Well
Get Well merupakan aplikasi rintisan dari BayWest Wellness Inc. adalah salah satu telemedicine yang menawarkan fasilitas untuk berkonsultasi dengan cara konsultasi video, audio, atau teks melalui smartphone.
Berbeda dari kedua aplikasi telemedicine sebelumnya, Get Well mengoptimalkan konsultasi atau pengobatan layaknya bertemu langsung dengan dokter seperti pada umumnya. Hanya saja memang semua dilakukan melalui perangkat dan tidak mengurangi kelebihan dari telemedicine tersebut dengan memberikan pengalaman konsultasi yang berbeda.
Tertarik untuk memiliki sekadar mengoptimalkan platform sejenis telemedicine yang dapat membantu banyak orang serta untuk bisnis Anda? Silakan hubungi Lintasarta Cloudeka sekarang juga karena kami menyediakan berbagai layanan di bidang Cloud yang dapat membantu Anda dalam mengoptimalkan berbagai macam platform untuk kegiatan bisnis apa pun.
Frequently Asked Question (FAQ)
Apa Perbedaan Telemedicine dan Telehealth?
Pada dasarnya, telemedicine mengacu pada penggunaan teknologi komunikasi, seperti video konferensi dan panggilan telepon, untuk memberikan pelayanan medis jarak jauh kepada pasien. Ini mencakup diagnosis, pengobatan, dan pemantauan kondisi medis melalui komunikasi audio dan visual. Telemedicine umumnya fokus pada layanan kesehatan klinis, seperti konsultasi dokter, penilaian kondisi medis, dan resep obat jarak jauh.
Di sisi lain, telehealth adalah istilah yang lebih luas yang mencakup semua aspek pelayanan kesehatan jarak jauh menggunakan teknologi komunikasi. Bukan hanya layanan klinis, tetapi juga pelayanan kesehatan yang bersifat preventif, promosi kesehatan, edukasi, manajemen penyakit, dan pemantauan kesehatan jarak jauh. Dalam konteks telehealth, pelatihan, pertemuan administratif, dan pendidikan kedokteran berkelanjutan juga dapat dimasukkan sebagai bagian dari layanan yang disediakan.
Apakah Telemedicine Menggantikan Perawatan Medis Langsung?
Telemedicine memang mempercepat beberapa proses sehingga setelah pasien melakukan pemeriksaan melalui telemedicine, mereka dapat langsung menebus obat atau memilih langkah selanjutnya, seperti pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit atau klinik.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa telemedicine tidak dapat sepenuhnya menggantikan perawatan medis langsung. Dalam beberapa kasus, interaksi langsung dengan dokter atau fasilitas kesehatan tetap diperlukan, terutama untuk pemeriksaan fisik menyeluruh, prosedur medis yang kompleks, atau dalam situasi darurat yang membutuhkan tindakan medis segera.