Seiring dengan perkembangan teknologi di Indonesia, sudah ada banyak sekali startup (perusahaan rintisan) yang berkembang pesat di Indonesia. Bahkan, sudah ada beberapa startup di Indonesia yang menyandang status Unicorn atau startup yang telah memiliki nilai lebih dari US$1 miliar.
Melalui artikel ini, Anda akan mendapatkan daftar beberapa startup yang berkembang pesat di Indonesia. Namun sebelum itu, akan sangat baik jika Anda mengetahui apa yang dimaksud dengan startup terlebih dahulu. Anda juga dapat mengenal lebih jauh perbedaan e-commerce dan marketplace di sini “5 Perbedaan E-Commerce dan Marketplace, Apa Saja?“.
Mari simak penjelasannya di bawah ini!
Mengenal Startup
Istilah startup mengacu pada perusahaan yang berada di tahap pertama operasinya. Perusahaan startup biasanya didirikan oleh satu atau lebih pengusaha yang ingin mengembangkan produk atau layanan tertentu yang mereka yakini dapat menyelesaikan suatu masalah di pasar. Sebagian besar perusahaan startup awalnya didirikan menggunakan modal pribadi milik pendirinya.
Perusahaan startup biasanya berfokus pada satu produk atau layanan yang ingin dibawa oleh pendirinya ke pasar. Perusahaan-perusahaan ini biasanya tidak memiliki model bisnis yang berkembang sepenuhnya dan, yang lebih penting lagi, kekurangan modal yang memadai untuk beralih ke fase bisnis berikutnya. Biasanya, perusahaan startup akan mengajukan proposal untuk mencari modal dari berbagai sumber, seperti venture capital.
Selain kepada venture capital, banyak perusahaan startup beralih ke pihak lain untuk mendapatkan lebih banyak dana, termasuk keluarga, teman, dan orang-orang kaya yang diyakini dapat tertarik kepada bisnis mereka atau angel investor. Makin baik peluang bisnis yang dimiliki oleh perusahaan startup, maka akan makin banyak modal yang dapat dikumpulkannya.
Baca juga: Mengapa Startup Cepat Berkembang Di Indonesia?
Startup yang Berkembang Pesat di Indonesia
Indonesia adalah salah satu ekosistem startup yang tumbuh paling cepat di Asia, yang juga merupakan rumah bagi banyak startup besar, seperti GoTo, Bukalapak, Traveloka, dan masih banyak lagi. Selain startup top tersebut, masih ada beberapa startup yang berkembang pesat di Indonesia lainnya yang perlu Anda ketahui.
1. LingoTalk
LingoTalk adalah startup Indonesia yang didirikan pada tahun 2020 oleh Andre Benito dan Hardi Wijaya yang saat ini berbasis di Jakarta. Perusahaan ini bergerak dalam bidang edukasi, lebih tepatnya sebagai platform belajar bahasa dari jarak jauh. LingoTalk membantu banyak siswa untuk belajar, di mana pun mereka berada, selama mereka memiliki koneksi internet.
LingoTalk telah melalui empat putaran pendanaan dan dalam seluruh putaran pendanaan tersebut, perusahaan ini telah mendapatkan dukungan dari dua investor. Para investor ini telah memberikan LingoTalk dana sebesar US$500.000 secara kumulatif.
2. Ruangguru
Ruangguru didirikan pada tahun 2014 dan merupakan platform edukasi online yang menyediakan akses ke materi pembelajaran, guru les privat, dan kelas online.
Meskipun Ruangguru telah beroperasi selama beberapa tahun, mereka terus mengalami pertumbuhan yang signifikan dan memperluas cakupan layanan mereka. Mereka telah mengembangkan berbagai fitur dan solusi edukasi baru, termasuk pengembangan kurikulum, konten interaktif, dan platform kolaborasi antara guru dan siswa.
Ruangguru telah berhasil mengumpulkan pendanaan dalam jumlah yang signifikan. Hingga September 2021, Ruangguru telah mengumumkan total pendanaan sebesar lebih dari 150 juta dolar Amerika Serikat melalui serangkaian putaran pendanaan.
Baca juga: Apa Saja Tujuan Utama Lean Startup?
3. Otoklix
Otoklix adalah startup Indonesia yang didirikan pada tahun 2019 oleh Joseph Alexander dan Martin Suryohusodo yang saat ini berbasis di Jakarta. Startup ini bergerak di bidang jasa otomotif, lebih tepatnya sebagai penyedia platform yang menghubungkan mekanik untuk memperbaiki kendaraan. Mereka juga membantu mekanik ini untuk mengurangi biaya pengadaan dan meningkatkan hubungan pelanggan melalui perangkat lunaknya.
Otoklix telah melalui dua putaran pendanaan sejak didirikan. Putaran pendanaan ini telah menarik dukungan dari sebelas investor dan telah memungkinkan mereka untuk mengumpulkan US$12 juta secara kumulatif.
4. Pluang
Pluang adalah startup Indonesia yang didirikan pada tahun 2019 oleh Claudia Kolonas, Iwan Tjam, dan Richard Chua yang saat ini berbasis di Jakarta. Pluang bergerak di bidang keuangan, lebih tepatnya mengoperasikan aplikasi techfin yang membantu tabungan mikro digital dan investasi mikro untuk penggunanya. Kurang lebih, Pluang sudah berhasil memudahkan masyarakat Indonesia untuk mengakses produk keuangan.
Sejak didirikan, Pluang telah melalui empat putaran pendanaan. Putaran pendanaan ini telah didukung oleh total sembilan belas investor dengan jumlah dana yang terkumpul sebesar US$113 juta secara kumulatif.
Baca juga: Apa Itu Lean Startup? Simak Fase dan Manfaatnya
5. Neurabot
Neurabot adalah startup Indonesia yang didirikan pada tahun 2018 oleh Indarto Neura dan saat ini berbasis di Yogyakarta. Neurabot mengoperasikan laboratorium digital swasta bagi para ahli untuk berkolaborasi dan menyimpan data guna membantu memerangi kanker. Selain itu, Neurabot juga melakukan hal tersebut melalui teknologi AI.
Sejak didirikan, Neurabot telah melalui tiga putaran pendanaan. Tiga putaran ini telah didukung oleh total dua investor dengan jumlah dana yang terkumpul belum diungkapkan.
6. MyRobin
MyRobin adalah startup Indonesia yang didirikan pada tahun 2019 oleh Ardy Satria Hasanuddin dan Siddharth Kumar yang saat ini berbasis di Jakarta. MyRobin membantu menghubungkan bisnis dengan pekerja kerah biru yang telah disaring sebelumnya melalui penggunaan platform teknologi. Platform ini juga memungkinkan kontrak jangka panjang dan pendek yang fleksibel.
Sejak didirikan, MyRobin telah melalui dua putaran pendanaan. Dari dua putaran pendanaan tersebut, MyRobin berhasil mengamankan investasi dari dua belas investor dengan jumlah total pendanaan yang belum diungkapkan.
Baca juga: 4 Ide Startup Pada Tahun 2023 yang Dapat Anda Coba
7. Xurya
Xurya adalah startup Indonesia yang didirikan pada tahun 2018 oleh Edwin Widjonarko dan Eka Himawan yang saat ini berbasis di Jakarta. Xurya bergerak di bidang teknologi panel surya, mereka menyewakan panel surya ke berbagai bisnis di dalam negeri.
Sejak didirikan, Xurya telah melalui empat putaran pendanaan. Seluruh putaran pendanaan tersebut telah didukung oleh total enam investor yang secara kolektif telah menginvestasikan US$21,5 juta untuk pengembangan bisnis Xurya.
8. Noice
Noice adalah startup Indonesia yang didirikan pada tahun 2018 oleh Erick Thohir dan saat ini berbasis di Jakarta. Noice mengoperasikan platform audio yang mirip seperti Spotify, tetapi khusus untuk podcast atau audio sejenisnya. Platform dari Noice sudah tersedia di sistem operasi Android dan Apple.
Sejak didirikan, Noice telah melalui satu putaran pendanaan awal. Putaran pendanaan ini didukung oleh lima investor dengan jumlah dana yang belum diungkapkan secara publik.
9. Fore Coffee
Fore Coffee didirikan pada tahun 2018 dan telah menciptakan terobosan dalam industri kopi dengan mengusung konsep waralaba yang inovatif. Mereka menggunakan mesin otomatis yang disebut Fore Coffee Machine untuk memesan dan mengantarkan minuman kopi. Konsep ini memungkinkan pelanggan untuk memesan kopi dengan cepat dan mudah melalui aplikasi mobile, serta menikmati kualitas kopi yang konsisten.
Fore Coffee telah berhasil memperluas jaringan gerai mereka di berbagai kota di Indonesia. Dengan pendekatan yang agresif dalam ekspansi, mereka telah membuka banyak gerai di pusat perbelanjaan, perkantoran, dan area komersial lainnya. Oleh karena itu, meskipun terjadi pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu, Fore Coffee tetap optimis dan yakin bahwa mereka dapat meningkatkan valuasi perusahaannya menjadi level unikorn.
Baca juga: Apa Itu Unicorn Startup? Ini Penjelasan Lengkapnya!
10. eFishery
eFishery adalah salah satu perusahaan startup yang berkembang pesat di Indonesia. eFishery didirikan pada tahun 2013 oleh Gibran Huzaifah dengan fokus pada teknologi untuk industri perikanan. Mereka menyediakan solusi otomatisasi pemberian pakan ikan menggunakan teknologi IoT (Internet of Things) yang dapat membantu petani ikan meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Baca juga: IoT (Internet Of Things): Cara Kerja, Manfaat, dan Contohnya
Menariknya, eFishery telah berhasil mengumpulkan total pendanaan Seri D sebesar lebih dari 20 juta dolar Amerika Serikat. Pendanaan ini diperoleh melalui serangkaian putaran investasi yang melibatkan berbagai investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Ada banyak kan startup yang berkembang pesat di Indonesia saat ini? Jika Anda memiliki perusahaan startup dan ingin lebih mengembangkannya, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi Cloud.
Cloud dapat menyimpan dan mengolah data perusahaan Anda dengan mudah. Jadi, Anda bisa mengalokasikan tenaga, waktu, dan uang untuk hal-hal lainnya yang dibutuhkan dalam pengembangan perusahaan. Salah satu penyedia layanan Cloud terbaik di Indonesia adalah Cloudeka. Dengan layanan Deka Flexi yang kami sediakan, perusahaan dapat memilih layanan Cloud yang sesuai dengan kebutuhan dan skala bisnisnya. Hubungi kami sekarang juga apabila Anda ingin mengetahui informasi lebih lanjut seputar Deka Flexi dan layanan Cloud lain yang kami tawarkan!
Frequently Asked Question (FAQ)
Apakah Lazada termasuk Startup?
Tidak, Lazada tidak lagi dapat dianggap sebagai startup. Lazada didirikan pada tahun 2012 sebagai sebuah startup e-commerce di Singapura. Namun, pada tahun 2016, Alibaba Group mengakuisisi mayoritas saham Lazada dan sejak saat itu Lazada menjadi bagian dari Alibaba Group.
Meskipun Lazada memiliki awal sebagai startup, dengan waktu dan dukungan dari Alibaba Group, mereka telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dan menjadi salah satu pemain utama dalam industri e-commerce di kawasan Asia Tenggara. Saat ini, Lazada dapat lebih tepat diklasifikasikan sebagai perusahaan e-commerce yang mapan daripada sebagai startup.
Mengapa Startup di Indonesia Berkembang Pesat?
Startup cepat berkembang di Indonesia karena mereka memanfaatkan perkembangan teknologi, memberikan pelayanan yang maksimal, mendapatkan dukungan dari investor, serta menghadirkan kreativitas dan inovasi dari anak muda. Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan kesuksesan startup di Indonesia.
Apa yang Dimaksud Bakar Duit dalam Dunia Startup?
“Bakar duit” dalam dunia startup merujuk pada praktik pengeluaran uang secara besar-besaran dalam jangka waktu tertentu tanpa memperhatikan pengembalian investasi yang segera atau langsung. Istilah ini menggambarkan sikap penggunaan dana yang agresif oleh startup untuk mempercepat pertumbuhan mereka.
Praktik ini sering terlihat dalam tahap awal startup ketika para pendirinya berusaha untuk membangun basis pengguna, mengembangkan produk, memperluas jangkauan pasar, dan mencapai skala yang lebih besar. Dalam beberapa kasus, startup yang melakukan “bakar duit” mungkin mengorbankan profitabilitas jangka pendek demi mencapai pertumbuhan dan dominasi pasar yang lebih cepat.