Barangkali Anda sudah familier dengan beberapa nama start-up Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan. Start-up tersebut menggunakan Learning Management System atau sering disingkat sebagai LMS untuk menyediakan layanannya. LMS adalah bukti teknologi juga ikut berkembang di bidang pendidikan.
Teknologi pendidikan sejatinya telah ada sebelum penerapan kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sejak masa pandemi COVID-19. Banyak pengajar menggunakan LMS untuk memberikan kursus singkat, kuliah, atau pelatihan. Pengguna juga lebih menikmati sistem belajar berbasis LMS karena lebih fleksibel dan memberikan kemudahan.
Ingin menerapkan LMS dalam aplikasi web yang sedang Anda bangun? Kenali dahulu seluk-beluk tentang LMS, mulai dari kelebihan, kekurangan, dan fiturnya. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Mengenal Learning Management System (LMS)
Learning Machine System alias LMS adalah software atau platform yang menunjang proses pembelajaran secara online. Institusi pendidikan atau bisnis start-up menggunakan LMS untuk menyusun dan menyimpan materi pembelajaran serta melacak progres pembelajaran pelajar dengan mudah.
Sekilas LMS terlihat mirip dengan platform pembelajaran digital (e-learning) biasanya. Bedanya, LMS memiliki segudang fitur yang lebih interaktif. Pengajar bisa melacak kehadiran, mengirimkan tes online, memantau perkembangan pelajar, mengelola bahan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa, serta berinteraksi dengan pelajar hanya dalam satu platform online.
Pelajar pun bisa mengakses konten pembelajaran dalam bentuk digital yang lebih menarik, seperti e-book, video, slide, animasi, dan rekaman suara. Proses pembelajarannya lebih fleksibel sehingga mereka bisa mengikutinya kapan saja.
Baca juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Data di Era Digital
Kelebihan LMS
LMS memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda sebelum menerapkan sistem e-learning ini. Mari kita mulai dengan membahas kelebihannya.
1. Proses Pembelajaran Lebih Sederhana
Bayangkan ketika Anda belajar di sekolah dahulu. Proses pembelajarannya lebih rumit karena Anda harus mencatat materi di buku catatan serta harus berangkat sekolah lebih pagi. LMS memudahkan proses pembelajaran karena Anda cukup mengunggah bahan ajar ke server-nya. Pelajar bisa mengakses bahan ajar yang diunggah kapan saja serta bisa bertanya melalui fitur diskusi melalui LMS.
2. Akses Tak Terbatas ke Materi Pembelajaran
Ketika belajar di sekolah, materi pembelajaran harus dicatat sebaik mungkin karena belum tentu diulang. Berbeda dengan LMS, pelajar bisa mengakses bahan ajar secara tak terbatas karena datanya tersimpan aman di server. Kelebihan ini tentu menjadi kesempatan bagi pelajar untuk mengulang materi pembelajaran yang belum dipahami. Materi pembelajaran terus tersedia sampai Anda menghapus atau mengatur privasinya.
3. Materi Pembelajaran Lebih Terintegrasi
Anda harus mengajar beberapa pelajar dari jurusan, peminatan, atau level yang berbeda. Tentu Anda akan kewalahan karena harus menyediakan waktu yang cukup banyak untuk mengajari mereka. LMS bisa menjadi solusi karena Anda bisa mengunggah seluruh materi pembelajaran tersebut. Setelah diunggah, Anda bisa membuka akses materi pembelajaran tersebut ke siswa sesuai kualifikasi mereka.
4. Mudah Melacak Perkembangan Siswa
Sudah menjadi kewajiban bahwa pengajar harus mengetahui perkembangan belajar siswanya. LMS membantu Anda untuk melacak perkembangan belajar mereka dengan menyediakan laporan. Laporan tersebut dibuat secara otomatis berdasarkan database dari software sehingga hasilnya lebih akurat.
Baca juga: Apa Itu Database? Apakah Penting Untuk Website?
Kekurangan LMS
Selain kelebihan, ada pula beberapa kekurangan LMS yang perlu menjadi perhatian. Apa saja?
1. Membutuhkan Banyak Waktu untuk Menguasainya
Sistem LMS masih belum familier untuk beberapa orang, apalagi yang belum memahami teknologi sama sekali. Mereka membutuhkan waktu yang cukup lama hingga menguasai platform belajar online ini. Masalah ini bisa berpengaruh pula pada biaya administratif yang terbuang karena waktu mengajar jadi berkurang.
2. Membutuhkan Pengetahuan Pemrograman
Anda harus memiliki pengetahuan tentang pemrograman yang cukup jika ingin membuat LMS sendiri. Proses pembuatan LMS tidak mudah karena membutuhkan banyak program agar bisa menghasilkan sistem yang lebih baik. Selain itu, Anda juga harus melakukan maintenance secara berkala agar performanya tetap terjaga.
3. Fitur yang Kurang Banyak
Beberapa LMS gratis yang tersedia memiliki fitur yang cukup terbatas. LMS gratis biasanya mencakup fitur kelas online, forum diskusi, dan pengumpulan tugas sehingga Anda tidak bisa melacak proses pembelajaran mereka.
Baca juga: Berbagai Macam Contoh Database dan Fungsinya
Fitur-Fitur LMS yang Mendukung Proses Belajar Online
Sama seperti platform lainnya, LMS memiliki sejumlah fitur yang wajib ada. Pastikan enam fitur ini tersedia dalam LMS yang ingin Anda buat.
1. User Interface (UI)
LMS harus memiliki user interface atau fitur antarmuka yang mudah diakses oleh pelajar. Artinya, LMS Anda harus dirancang agar user-friendly sehingga pelajar tidak akan bingung saat mengaksesnya. UI yang baik juga membuat tampilan LMS lebih estetik sehingga bisa menarik banyak pengguna baru.
2. Registrasi Online
Pelajar dan guru harus melakukan registrasi terlebih dahulu agar LMS menyimpan database penggunanya. Fitur registrasi memungkinkan proses pendaftaran pengguna secara online agar lebih cepat dan mudah. Anda bisa mengembangan fitur ini dengan menyediakan metode pembayaran dan formulir pendaftaran yang lebih detail. Setelah menyelesaikan pendaftaran, barulah pelajar bisa mengakses bahan pembelajaran atau mengikuti kelas online.
3. Kelas Online
Inilah yang menjadi fitur wajib dalam LMS. Kelas online menjadi wadah kegiatan belajar mengajar antara guru dan murid secara virtual. Jenis kelasnya bervariasi, mulai dari belajar secara live, menggunakan rekaman video interaktif, animasi, modul pembelajaran, atau rekaman suara. Pelajar bisa mengakses kelas online dengan fleksibel sesuai kemampuan belajar mereka.
4. Tes, Kuis, atau Ujian Online
Pengajar wajib memberikan tes untuk menguji pemahaman siswanya. Fitur kuis dan ujian online ini memudahkan pengajar dalam membuat soal serta menilai hasilnya. Siswa juga lebih mudah mengerjakan tes karena dilakukan secara online tanpa harus mengisi banyak formulir, seperti membulatkan nama dan tanggal lahir. Beberapa LMS juga menyediakan sertifikat online sebagai bukti kompetensi siswanya.
5. Ruang Diskusi
Forum diskusi juga merupakan fitur wajib dalam LMS. Fitur ini memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah antara siswa dan pengajar. Siswa bisa bertanya mengenai materi yang belum dipahami, sedangkan pengajar bisa mengetahui tingkat pemahaman mereka.
6. Laporan
Terakhir, ada fitur laporan (report) yang menunjukkan progres atau perkembangan belajar siswa. Pengajar bisa melihat presensi dan intensitas siswa dalam mempelajari materi melalui fitur ini. Hasil tes dan kemajuan akan dicatat secara otomatis dan disimpan dalam server LMS sehingga pengajar tidak perlu khawatir jika kehilangan datanya.
Apakah Anda siap membangun LMS sendiri setelah memahami penjelasan di atas? Ada banyak hal yang Anda butuhkan saat membuat LMS, salah satunya Cloud untuk menyimpan datanya. Gunakan Deka CDN layanan Cloud Computing terbaik yang bisa menyimpan data dari berbagai lokasi di komputer. Deka CDN dapat meningkatkan kecepatan ketika memuat halaman website sehingga mendatangkan traffic yang banyak hanya dengan bandwidth yang sedikit.
Tunggu apalagi? Hubungi kami sekarang juga untuk informasi lebih lanjut tentang Deka CDN. Tingkatkan performa LMS dan website Anda hanya dengan menggunakan layanan dari Cloudeka!
Kesimpulannya, LMS adalah sistem atau software yang dibangun untuk menunjang kegiatan pembelajaran secara online. LMS juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu Anda pertimbangkan sebelum menggunakannya.
Frequently Asked Question (FAQ)
Apa Saja Contoh Aplikasi LMS?
Ada beberapa Aplikasi LMS yang populer saat ini, di antaranya adalah Moodle, Canvas, Blackboard, Google Classroomdan, dan Schoology. LMS populer di sekolah dan perguruan tinggi tersebut menawarkan pembuatan kursus, kolaborasi, diskusi online, penilaian, dan pelacakan kinerja siswa.
Apakah LMS dan e-Learning Sama?
LMS (Learning Management System) dan e-learning adalah dua konsep yang saling terkait dalam konteks pembelajaran digital. LMS adalah platform yang digunakan untuk mengelola aktivitas belajar secara keseluruhan, termasuk pembuatan dan pengelolaan kursus, pengiriman tugas, dan pelacakan kemajuan siswa. Dalam LMS, siswa dapat mengakses beragam materi pembelajaran yang disajikan melalui platform tersebut. LMS juga memiliki fitur untuk mendistribusikan dan mengatur penyampaian materi pembelajaran kepada siswa.
Di sisi lain, e-learning merujuk pada proses pembelajaran yang dilakukan secara elektronik melalui penggunaan teknologi. E-learning mencakup penggunaan LMS sebagai platform untuk mengelola pembelajaran, namun juga mencakup aspek lain seperti penggunaan media digital, video, konten interaktif, dan sumber daya online dalam proses pembelajaran. Dalam e-learning, LMS digunakan sebagai alat untuk mengatur dan menyampaikan pembelajaran secara digital, menyajikan beragam materi pembelajaran, dan mengelola silabus serta bahan pembelajaran.
Dengan demikian, LMS merupakan platform yang digunakan dalam e-learning untuk mengelola aktivitas belajar secara komprehensif, sedangkan e-learning melibatkan penggunaan teknologi untuk menyajikan beragam materi pembelajaran dan mengatur proses pembelajaran secara digital.
Apakah Perusahaan Perlu Membuat LMS?
Keputusan untuk membuat LMS (Learning Management System) di perusahaan tergantung pada kebutuhan dan tujuan perusahaan tersebut. Namun, perlu pahami bahwa LMS dapat memberikan manfaat dalam mengelola dan menyampaikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan secara efektif dan efisien.
Dengan LMS, perusahaan dapat membuat dan mengelola kursus online, menyediakan materi pelatihan, mengirim tugas, dan melacak kemajuan karyawan. Hal ini dapat meningkatkan aksesibilitas, skalabilitas, dan fleksibilitas dalam proses pendidikan dan pengembangan karyawan. Selain itu, LMS juga memungkinkan perusahaan untuk mengukur dan mengevaluasi efektivitas pelatihan.