Dana atau permasalahan finansial adalah suatu aspek penting di dalam tubuh bisnis yang dianggap penting. Terlepas dari tingkatan bisnis tersebut, dana akan selalu menjadi aspek yang memengaruhi suatu bisnis dapat berjalan atau tidak. Banyak sekali permasalahan di mana ketika suatu perusahaan ingin mengembangkan bisnisnya, namun terhambat oleh permasalahan dana. Untungnya ada solusi masalah ini yaitu dengan melakukan pitch deck? Namun, apa itu pitch deck?
Pitch deck adalah media yang dibutuhkan suatu perusahaan yang mana nantinya juga akan menjembatani antara perusahaan dengan pihak yang memberi sumber dana, atau biasa dikenal dengan istilah investor. Untuk meyakinkan para investor yang akan melakukan investasi pada suatu bisnis, para pemilik bisnis tersebut tentunya harus membuat para investor yakin pada mereka. Maka dari itu, suatu entitas yang mengajukan ide bisnis harus membuat pitch deck yang baik dan matang.
Untuk memahami seluk beluk mengenai pitch deck, Lintasarta Cloudeka akan membahas penuh seputar pitch deck untuk Anda agar bisa mendapatkan perhatian dari para investor. Kami akan membahas pitch deck mulai dari tujuan, bagian atau elemen, dan tips yang bisa Anda lakukan dengan pitch deck.
Apa itu Pitch Deck?
Ketika sebuah perusahaan hendak mempresentasikan bisnisnya, pitch deck menjadi suatu kebutuhan yang harus disiapkan. Pitch deck adalah sebuah media presentasi yang digunakan untuk memperkenalkan bisnis kepada investor. Umumnya, pitch deck dibuat menggunakan aplikasi seperti Microsoft PowerPoint atau Prezi. Namun, ada beberapa program lain yang bisa digunakan untuk membuat pitch deck sesuai dengan kebutuhan.
Pitch deck sendiri mengandung berbagai informasi yang ingin disampaikan kepada investor. Namun, tidak semua informasi mengenai bisnis dan perusahaan harus dimasukkan ke dalam pitch deck. Pitch deck harus memuat beberapa poin utama seperti ide bisnis, potensi pasar, dan potensi pendapatan. Selain itu, pitch deck harus dibuat singkat, padat, namun mudah dipahami agar investor tidak merasa bosan dan bisa memahami isi presentasi dengan jelas.
Baca juga: Catat! Inilah 4 Cara Meminimalkan Risiko-Risiko Bisnis
Apa Saja Tujuan Pitch Deck?
Meskipun sudah jelas bahwa tujuan pitch deck adalah untuk menarik perhatian investor agar menanamkan dananya pada bisnis dan perusahaan Anda, pitch deck memiliki beberapa tujuan sekaligus fungsi lain yang dapat membantu bisnis Anda. Berikut adalah beberapa tujuan pitch deck yang perlu Anda ketahui.
1. Pitch Deck untuk Mempermudah Pitching
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa pitch deck berguna ketika suatu perusahaan melakukan pitching kepada investor. Tentunya, pitch deck benar-benar mempermudah jalannya pitching. Mengapa demikian? Semua yang telah Anda tuliskan pada pitch deck akan menuntun Anda sebagai perwakilan dari perusahaan untuk membawa alur pitching yang jelas. Jadi, Anda akan meminimalisir terjadinya repetisi kata atau rasa gugup ketika melakukan presentasi.
2. Pitch Deck untuk Mendapatkan Mentor Bisnis
Bagi para perintis bisnis yang masih mengategorikan dirinya sebagai pemula dalam dunia bisnis, tentunya membutuhkan bantuan berupa bimbingan. Bimbingan ini bisa jadi berasal dari pihak yang menganalisa suatu perkembangan bisnis atau memang pihak yang telah berpengalaman di dalam dunia bisnis.
Ketika Anda menyusun pitch deck, maka mereka yang mampu memberikan bimbingan akan dapat melihat beberapa kemungkinan yang bisa terjadi pada bisnis Anda. Mendapatkan mentor yang baik bagi pemula bisnis dapat meminimalisir potensi kegagalan bahkan kerugian.
3. Pitch Deck untuk Mendapatkan Feedback dan Kerja Sama
Selain investor dan mentor, pitch deck dibuat untuk menarik perhatian banyak kalangan. Contohnya seperti konsumen dan pihak lain yang bisa memberikan Anda feedback atau kerja sama untuk kebaikan bisnis.
Baca juga: 4 Contoh Mind Mapping Bisnis
Bagian-Bagian Penting Pitch Dec
Ketika Anda membuat pitch deck untuk melakukan pitching di hadapan investor, Anda tidak bisa sembarangan membuatnya. Ada beberapa elemen yang perlu Anda ketahui ketika akan membuat pitch deck. Elemen atau bagian ini bisa dikatakan urutan atau poin pitch deck yang harus ada. Berikut adalah bagian atau elemen dari pitch deck yang perlu Anda ketahui!
1. Introduction
Pada bagian introduction atau pembuka yang terletak di slide pertama, Anda boleh menuliskan mengenai informasi perusahaan Anda seperti kontak, kapan perusahaan dan bisnis mulai dibentuk, serta di bidang apa perusahaan atau bisnis Anda bergerak. Buatlah introduction yang semenarik mungkin agar pitching Anda tidak membosankan.
2. Background Problem
Slide kedua pada pitch deck digunakan untuk memaparkan latar belakang permasalahan atau problematika yang menjadi dasar dari lahirnya ide bisnis atau produk Anda. Pada umumnya, ide bisnis tidak hanya ditujukan untuk mendapatkan keuntungan semata, melainkan juga memberikan solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat.
Penjelasan mengenai masalah yang mendasari ide bisnis Anda dapat menjadi poin yang menarik bagi para investor. Hal ini karena solusi yang dihadirkan dalam produk Anda akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Namun, pastikan untuk fokus pada satu masalah utama dalam presentasi Anda, karena hal ini dapat memperlihatkan bahwa perusahaan Anda fokus dan komitmen pada satu proyek tertentu.
3. The Problem Solution
Slide ini dapat menjadi kesempatan Anda untuk mengenalkan produk atau bisnis yang butuh didanai oleh para investor tersebut. Masih berhubungan dengan latar belakang masalah yang Anda sampaikan, pastikan menyampaikan poin di mana produk yang dipresentasikan memang benar merupakan solusi dari masalah yang melatarbelakangi ide bisnis Anda.
4. Market
Market yang dimaksud di sini adalah bahwa ide bisnis atau produk yang Anda presentasikan sudah pastikan akan berhasil di pasar. Mengapa bagian ini penting? Karena investor juga tidak mau melakukan investasi pada sesuatu yang tidak pasti menguntungkan bagi mereka.
5. Product
Bagian product sebenarnya hampir sama dengan solusi di mana ketika Anda mengenalkan ide bisnis Anda. Namun, pada bagian ini usahakan untuk membawa demo produk atau prototype yang bisa diperlihatkan dan dipresentasikan agar investor paham benar mengenai produk Anda. Selain itu, dengan adanya prototype nyata dapat membuktikan bahwa ide bisnis Anda bukan ide bisnis yang main-main.
6. Validation
Bagian validation menunjukkan sisi realistis ketika sedang merintis suatu bisnis yang tentunya tidak langsung bisa berhasil dengan sempurna. Maka dari itu, pada bagian validation Anda perlu meyakinan investor percobaan ide bisnis tersebut meskipun sempat ada kegagalan, pastikan untuk ada perbaikan yang dapat mengatasi kegagalan yang terjadi sebelumnya.
7. Team
Pada bagian team, Anda dapat memperkenalkan satu per satu bagian inti tim yang menginisiasi ide bisnis ini beserta bagian tanggung jawabnya. Usahakan memiliki mentor bisnis yang bisa disebutkan saat pitching. Namun hal tersebut bukan fundamental yang harus ada ketika Anda menyampaikan bagian tim ketika melakukan pitching.
8. Competition
Bagian competition menjelaskan mengenai kompetitor bisnis Anda yang mungkin memiliki produk serupa. Namun, setiap produk dari merek atau perusahaan mana pun tentunya memiliki keunikannya masing-masing. Pastikan untuk menyampaikan keunikan tersebut agar tidak membuat calon investor Anda khawatir dan meragukan persaingan dengan kompetitor.
9. Financial Projections
Sampailah kepada bagian yang menjadi spotlight dan Anda nantikan. Financial projections yang bertujuan untuk merinci pengeluaran ide bisnis yang ingin Anda kembangkan. Pada bagian ini pula investor dapat mempertimbangkan untuk setuju mendanai ide bisnis Anda atau tidak.
10. The Ask
The ask juga disebut sebagai negosiasi. Karena sangat tidak mungkin ketika investor langsung menyetujui permintaan yang diajukan si pengaju ide bisnis. Seperti melakukan transaksi, terkadang perlu ada tawar menawar di dalamnya. Maka dari itu pastikan untuk menemukan hal mana yang dapat saling menguntungkan di antara kedua belah pihak.
11. Additional Slide
Bagian terakhir adalah additional slide. Sebenarnya additional slide merupakan pilihan yang bisa Anda tambahkan ataupun tidak. Namun, dengan menambahkan beberapa opsi dari additional slide mampu memberikan kesan yang menarik kepada para investor. Beberapa contohnya seperti exit strategy, strategic partnership, atau business model.
Baca juga: Business Plan: Pengertian, Jenis, Tahapan beserta Contohnya
Tips Membuat Pitch Deck
Jadi, apakah Anda sudah siap untuk membuat pitch deck. Untuk membuat pitch deck yang baik, Anda dapat mengikuti berbagai tips berikut ini:
1. Menggunakan Peraturan 10/20/30
Ada tips 10/20/30 di dalam pitch deck yang bisa Anda gunakan. Aturan 10/20/30 memiliki maksud buatlah kurang lebih 10 slide untuk pitch deck Anda. Kemudian, lakukan pitching maksimal 20 menit dan gunakan font tulisan pada pitch deck dengan ukuran 30pt.
2. Menggunakan Tampilan Pitch Deck yang Menarik
Ketika melakukan pitching, buatlah tampilan pitch deck yang menarik, salah satunya menggunakan elemen grafis pada penjelasan Anda. Kemudian, gunakan demo produk atau prototype yang bisa menunjukkan produk tanpa harus membuat para investor bertanya-bertanya.
3. Sebutkan Poinnya, Bukan Bercerita
Ketika melakukan pitching, usahakan untuk menyampaikan per poin. Jangan terkesan seperti bercerita atau bertele-tele karena para investor akan cenderung bosan dan malah tidak menangkap poin Anda.
Sebagai sebuah perusahaan atau startup yang sedang merintis, pastikan Anda memiliki fasilitas yang memudahkan kinerja Anda, terutama pada masa teknologi yang sedang maraknya berkembang. Solusinya, gunakan Deka Flexi (FX2) yang merupakan Public Cloud Service dari Lintasarta Cloudeka. Langsung hubungi kami sekarang juga untuk informasi lebih lanjut mengenai Deka Flexi ini atau jika Anda ingin mencari layanan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan bisnis saat ini.