CDN adalah singkatan dari Content Delivery Network, sebuah teknologi yang digunakan oleh pengembang atau pengelola website untuk menjaga situs web tetap aktif dan stabil meskipun terjadi suatu masalah.
Salah satu kegunaan CDN yaitu untuk mempercepat loading website. Untuk fungsinya sendiri memastikan pengiriman konten statis berupa gambar, CSS (Cascading Style Sheet), dan JavaScript dari lokasi server terdekat kepada pengguna yang berselancar di website Anda.
Apa Itu CDN?
CDN merupakan sekelompok server yang tersebar di berbagai negara dan bekerja sama untuk menyediakan pengiriman konten internet secara cepat dari satu server ke suatu website. Lokasi dari sebuah server sangat memengaruhi kecepatan sebuah website.
Sebagai contoh, lokasi pengguna website berada di Indonesia, sedangkan server website berada di Singapura. Dikarenakan jarak yang lumayan jauh antara pengguna dan server, pengiriman konten memerlukan waktu yang lebih lama. Tetapi, dengan adanya teknologi CDN di berbagai negara, proses pengiriman konten dapat berlangsung dengan cepat.
CDN dapat meningkatkan efisiensi antara pengguna dengan server situs web. Dalam hal ini, CDN dapat mengurangi lalu lintas web ke server web, mengurangi konsumsi bandwidth, dan meningkatkan pengalaman pengguna. Untuk lebih memahami lebih lanjut mengenai fungsi CDN ini, mari simak uraian di bawah ini.
Baca juga: Apa Itu SEO yang Berguna bagi Website Perusahaan?
5 Fungsi CDN
Selain memastikan pengiriman konten berjalan dengan lancar, fungsi lain dari CDN yaitu untuk meningkatkan keamanan website, mengurangi bounce rate, meningkatkan konversi, biaya pemeliharaan website jadi lebih rendah, dan website jadi lebih ringan. Mari simak penjelasan dari fungsi CDN tersebut berikut ini.
1. Meningkatkan Keamanan
Serangan DDos yang mungkin muncul secara otomatis akan dimitigasi oleh CDN. Hal ini karena mayoritas lalu lintas tidak lagi menggunakan server asal, melainkan menggunakan server CDN.
Sertifikat SSL yang berfungsi melindungi data penting di website Anda dapat diimplementasikan pada platform CDN dengan memastikan semua lalu lintas telah dienkripsi.
Saat ini, telah tersedia CDN yang dilengkapi dengan fitur keamanan untuk menambah perlindungan, seperti hotlink protection dan secure tokens.
Baca juga: Ketahui Jenis-Jenis Cyber Crime Yang Harus Diwaspadai!
2. Website Lebih Ringan
Lonjakan lalu lintas atau traffic lebih mudah dikelola dengan membaginya ke beberapa server CDN. Peningkatan dan penurunan lalu lintas pun dapat terjadi dalam waktu yang singkat, sehingga tidak memunculkan masalah lain.
Pengelolaan traffic ini akan menghilangkan sedikit beban pada server asal dan membantu meminimalkan downtime. Selain itu, CDN dapat membantu mempercepat pengiriman konten dan sebagian besar aset website. Hal ini tentu akan membantu proses lalu lintas di website menjadi lebih ringan.
3. Menghapus Biaya Pemeliharan
Infrastruktur website tidak perlu lagi dikelola sendiri, lantaran layanan tersebut telah tersedia apabila Anda menggunakan CDN. Hal ini tentu menghapus biaya tambahan dan biaya pemeliharaan, sehingga bisa Anda alokasikan untuk kebutuhan lain.
Biaya bandwidth server asal pun bisa dikurangi karena konten dikirim oleh server CDN. Selain itu, Anda tidak perlu meng-upgrade layanan hosting yang lebih besar, sebab website tidak akan menangani lonjakan traffic sendirian.
4. Meningkatkan Konversi
Server CDN dapat membantu kinerja website menjadi lebih ringan dan cepat. Website yang meningkatkan kecepatan secara keseluruhan terbukti dapat meningkatkan konversi. Sebab, pengguna tidak perlu menunggu waktu lama untuk mengakses informasi dan konten yang dibutuhkan.
Berdasarkan sebuah studi kasus yang melibatkan Amazon, Google, dan beberapa situs besar lainnya, penundaan loading selama satu detik saja dapat memicu penurunan konversi sebanyak 7%. Untuk itu, demi mencapai target penjualan yang lebih tinggi, sebaiknya gunakan server CDN.
5. Mengurangi Bounce Rate
Bounce rate menggambarkan perilaku pengguna yang datang ke website Anda, lalu meninggalkannya begitu saja tanpa melakukan interaksi apa pun. Misalnya, pengguna hendak mencari informasi tertentu di salah satu halaman website Anda. Lalu, pengguna tersebut tidak menemukan informasi yang mereka cari dan akan meninggalkan halaman website tersebut.
Tidak hanya itu, ada banyak faktor yang menyebabkan tingginya bounce rate, seperti navigasi yang kurang jelas, tampilan website kurang menarik, fungsi tombol yang tidak sesuai, dan lamanya website memuat konten.
Penggunaan CDN dapat meningkatkan keterlibatan pengguna, sehingga halaman website tertentu cenderung tidak diabaikan. Hal ini tentu akan meningkatkan kepuasan pengalaman pengguna yang berdampak pada reputasi website yang bagus.
Baca juga: Apa Itu SSL dan Cara Kerjanya
Bagaimana CDN Dapat Meningkatkan Waktu Muat Halaman Website?
Server CDN dapat menyimpan berbagai informasi sementara sebagai cache. Setiap kali pengunjung mengakses website dengan CDN, maka server CDN akan mengirimkan informasi yang telah tersimpan tanpa perlu meminta ulang pada server asal.
Setiap server di jaringan CDN disebut dengan PoP (Point of Presence). Proses inilah yang kemudian dapat meningkatkan waktu muat halaman website, sebab ketersedian konten atau informasi yang pernah dicari telah ada di server.
Baca juga: Ini Dia Peran Two-Factor Authentication pada Website
Jenis Konten yang Bisa Dikirimkan Via CDN
Konten yang dapat dikirimkan via CDN yaitu konten statis atau tidak berubah, jenisnya sendiri dapat berupa gambar, JavaScript, dan CSS. JavaScript dapat memengaruhi interaksi di website Anda, sedangkan CSS yang menentukan penampilan website.
Apabila merujuk pada website bisnis seperti e-commerce, konten statis biasanya muncul pada menu produk dan produk tersebut akan tetap sama dan tidak berubah hingga beberapa tahun ke depan. Konten ini yang kemudian akan tersimpan sebagai cache.
Berbeda dengan produk rekomendasi yang selalu berubah-ubah atau disebut juga konten dinamis. Dikarenakan berubah-ubah, maka server CDN tidak akan bisa menyimpannya sebagai cache.
Tips Memilih Penyedia CDN yang Tepat
CDN adalah jaringan server yang tersambung satu sama lain dengan tujuan mengirimkan konten dengan cepat, efisien, handal, dan aman menggunakan teknologi caching.
Oleh karena itu, memilih penyedia Content Delivery Network atau CDN yang tepat dapat membantu meningkatkan performa website dan pengalaman pengunjung website Anda.
Berikut ini beberapa tips untuk memilih penyedia CDN yang tepat.
1. Memiliki Ukuran dan Distribusi dari Jaringan yang Cukup
Pastikan penyedia CDN memiliki server yang cukup banyak dan tersebar di seluruh dunia, terutama di lokasi pengunjung situs web Anda. Ini akan membantu mengurangi waktu muat halaman dan mempercepat pengiriman konten.
2. Mempertimbangkan Fitur-Fitur Tambahan
Selain fitur utama CDN, beberapa penyedia menawarkan sumber daya tambahan seperti perlindungan DDoS, optimasi gambar, dan keamanan SSL. Pertimbangkan fitur-fitur ini untuk memilih penyedia yang tepat untuk kebutuhan situs web Anda.
3. Menyesuaikan Budget Anda
Pertimbangkan biaya dan fleksibilitas penyedia CDN, apakah biaya tersebut cocok dengan anggaran situs web Anda dan apakah ada opsi fleksibilitas dalam penggunaan layanan. Beberapa penyedia CDN menawarkan opsi pembayaran per penggunaan atau per-bulan, yang dapat menjadi pilihan yang lebih fleksibel daripada opsi kontrak jangka panjang.
4. Customer Support yang Responsif
Pastikan Anda memilih penyedia CDN yang memiliki dukungan pelanggan yang responsif dan memadai, baik dalam bentuk bantuan teknis atau ketersediaan layanan 24/7. Dengan begitu, jika terjadi masalah, Anda dapat dengan cepat mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
5. Mengecek Review Pelanggan
Lakukan pengecekan performa penyedia CDN sebelum memilihnya, misalnya dengan melakukan tes kecepatan atau meminta referensi dari pengguna lain. Pastikan performa penyedia CDN memenuhi kebutuhan situs web Anda.
Penyedia Layanan CDN Populer
Berikut ini adalah daftar penyedia layanan CDN yang banyak digunakan:
- Cloudflare
- StackPath CDN
- KeyCDN
- Sucuri
- MaxCDN
- Swiftserve
- Akamai
- Google App Engine
- Amazon CloudFront
- Incapsula
- Edgecast
- Cachefly
- CDN77
- jsDelivr
Maksimalkan Kinerja CDN dengan Cloud Computing
Untuk memaksimalkan kinerja CDN, Anda perlu menyandingkannya dengan Cloud Computing yang tepat untuk membantu mengembangkan bisnis Anda. Deka Flexi dari Lintasarta Cloudeka merupakan layanan Public Clouddengan teknologi Virtual Machine dari RedHat OpenStack. Hal ini memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk memilih layanan yang dibutuhkan dengan model Pay-per-Use. Hubungi kami untuk cari tahu lebih banyak mengenai produk ini.
Frequently Asked Question (FAQ)
Bagaimana Cara Kerja CDN?
CDN atau Content Delivery Network adalah jaringan server yang tersebar di berbagai lokasi geografis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kecepatan dan keandalan pengiriman konten digital, seperti gambar, video, website, atau aplikasi, kepada pengguna.
CDN bekerja dengan cara menyimpan salinan konten di berbagai titik (POP) atau edge server di seluruh dunia. Ketika pengguna mengakses konten, permintaannya akan dikirim ke POP yang paling dekat dengan lokasi pengguna. Hal ini akan mengurangi jarak yang harus ditempuh oleh data, sehingga waktu pengiriman konten akan menjadi lebih cepat.