Menu Close

Berita & Acara

Apa itu Fraud Detection? Definisi, Cara Kerja, dan Manfaatnya

Fraud Detection
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Mengapa fraud detection itu penting? Cybercrime bukanlah hal yang asing di era teknologi yang kian berkembang setiap harinya. Mulai dari penipuan finansial hingga klaim asuransi palsu, berbagai bentuk kecurangan dapat merugikan bisnis hingga miliaran rupiah setiap tahunnya. Oleh karena itu, fraud detection atau deteksi penipuan menjadi solusi krusial dalam menjaga keamanan transaksi dan mencegah kerugian. Dengan metode ini, perusahaan dapat mendeteksi pola mencurigakan secara real-time dan mengambil tindakan sebelum kerugian terjadi.

Artikel ini akan membahas apa itu fraud detection, bagaimana cara kerjanya, manfaatnya, serta Graphic Processing Unit (GPU) sebagai solusi terbaik untuk mencegah terjadinya fraud detection dalam berbagai industri. Baca penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu Fraud Detection?

Fraud detection adalah proses identifikasi, pencegahan, dan mitigasi aktivitas penipuan yang dapat menyebabkan kerugian finansial maupun reputasi bagi individu, bisnis, dan institusi. Dengan semakin berkembangnya teknologi digital, berbagai bentuk penipuan seperti pencurian identitas, transaksi keuangan ilegal, klaim asuransi palsu, hingga manipulasi data semakin sering terjadi.

Fraud detection bekerja dengan mengumpulkan dan menganalisis data transaksi, perilaku pengguna, serta pola historis untuk mengidentifikasi aktivitas mencurigakan yang menyimpang dari kebiasaan normal. Kecepatan dan akurasi dalam mendeteksi penipuan sangat penting untuk mencegah kerugian dan menjaga kepercayaan pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan terus mengembangkan teknologi fraud detection dengan algoritma yang lebih canggih, integrasi data real-time, serta sistem keamanan berlapis untuk menghadapi ancaman kejahatan siber yang semakin canggih.

Baca juga: Bahaya Botnet, Pahami Jenis dan Cara Mengatasinya


Cara Kerja Fraud Detection

Fraud detection bekerja dengan mengidentifikasi, menganalisis, dan mencegah aktivitas penipuan menggunakan berbagai teknik dan teknologi. Proses ini biasanya terdiri dari beberapa tahapan utama:

1. Pengumpulan Data

Langkah pertama dalam fraud detection adalah mengumpulkan berbagai data dari transaksi atau aktivitas pengguna. Data ini mencakup riwayat transaksi, lokasi pengguna, alamat IP, perangkat yang digunakan, serta pola perilaku dalam bertransaksi. Informasi ini menjadi dasar bagi sistem untuk memahami kebiasaan pengguna dan mendeteksi aktivitas yang tidak biasa. Misalnya, jika seorang pengguna biasanya berbelanja di satu kota tetapi tiba-tiba melakukan transaksi dari negara lain, sistem akan menandai aktivitas tersebut sebagai potensi penipuan.

2. Analisis Pola dan Deteksi Anomali

Setelah data terkumpul, sistem akan menganalisis pola transaksi yang dianggap normal untuk mendeteksi adanya anomali atau aktivitas yang mencurigakan. Teknik ini memungkinkan sistem mengenali transaksi yang menyimpang dari kebiasaan pengguna, seperti jumlah transaksi yang jauh lebih besar dari biasanya atau frekuensi transaksi yang meningkat secara drastis dalam waktu singkat. Deteksi anomali ini penting untuk mengidentifikasi potensi penipuan sebelum terjadi kerugian yang lebih besar.

3. Penggunaan Aturan (Rule-Based) dan Machine Learning

Dalam mendeteksi penipuan, sistem dapat menggunakan metode berbasis aturan (rule-based) atau artificial intelligence (AI) dan machine learning. Rule-based detection bekerja dengan menetapkan aturan tertentu, misalnya memblokir transaksi jika melebihi batas nominal dalam waktu tertentu. Sementara itu, metode machine learning mampu menganalisis pola transaksi dalam jumlah besar dan mengenali indikasi penipuan yang lebih kompleks secara otomatis. Dengan terus belajar dari data historis, sistem berbasis AI semakin akurat dalam membedakan transaksi yang sah dan mencurigakan.

4. Memberikan Peringatan atau Blokir Otomatis

Jika sistem mendeteksi aktivitas yang berpotensi sebagai penipuan, tindakan pencegahan akan segera dilakukan. Salah satu bentuk tindakan adalah mengirimkan peringatan kepada pengguna melalui email atau notifikasi aplikasi untuk meminta konfirmasi. Jika risiko penipuan dianggap tinggi, sistem dapat langsung memblokir transaksi atau akun secara otomatis untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Langkah ini penting untuk memberikan perlindungan kepada pengguna sekaligus menjaga keamanan sistem.

5. Investigasi dan Tindakan Lanjutan

Setelah adanya peringatan atau pemblokiran, tim keamanan atau sistem otomatis akan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap kasus yang terdeteksi. Jika terbukti sebagai penipuan, tindakan tambahan seperti pemblokiran akun secara permanen, pengembalian dana kepada korban, atau pelaporan kepada pihak berwenang dapat dilakukan. Dengan proses investigasi yang tepat, perusahaan dapat mengurangi risiko penipuan di masa mendatang dan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap sistem keamanan yang digunakan.

Baca juga: Wajib Tahu, Inilah 7 Cara Mengamankan Akun Email dari Hacker


Manfaat Menggunakan Fraud Detection

Dengan proses yang terintegrasi, fraud detection sangat membantu banyak industri dalam meminimalisir potensi kerugian yang dialami. Berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan fraud detection:

1. Mencegah Kerugian Finansial

Fraud detection membantu perusahaan dan individu dalam mencegah kerugian akibat tindakan penipuan. Dengan mendeteksi aktivitas mencurigakan secara dini, sistem dapat segera mengambil tindakan, seperti membatalkan transaksi yang tidak sah atau memblokir akun pelaku penipuan sebelum terjadi kerugian besar.

2. Meningkatkan Keamanan Transaksi

Dengan adanya sistem fraud detection, transaksi keuangan menjadi lebih aman karena setiap aktivitas yang mencurigakan akan terdeteksi secara otomatis. Hal ini sangat penting bagi bisnis yang beroperasi di sektor perbankan, e-commerce, dan financial technology, di mana keamanan data dan dana pelanggan harus selalu terjaga.

3. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Keamanan adalah faktor utama dalam membangun kepercayaan pelanggan. Jika pelanggan merasa bahwa transaksi mereka terlindungi dari risiko penipuan, mereka akan lebih nyaman bertransaksi dan menggunakan layanan perusahaan. Dengan demikian, fraud detection tidak hanya melindungi keuangan perusahaan, tetapi juga meningkatkan loyalitas pelanggan.

4. Efisiensi Operasional

Dengan menggunakan teknologi fraud detection berbasis AI dan machine learning, perusahaan dapat mengotomatisasi proses identifikasi penipuan tanpa harus bergantung sepenuhnya pada tim manual. Hal ini mengurangi beban kerja karyawan dalam melakukan pengecekan satu per satu dan meningkatkan efisiensi dalam mendeteksi serta menangani kasus penipuan.

5. Mengurangi Risiko Hukum dan Reputasi

Perusahaan yang gagal mencegah penipuan bisa menghadapi berbagai konsekuensi hukum, seperti tuntutan dari pelanggan yang dirugikan atau sanksi dari regulator keuangan. Selain itu, kasus penipuan yang tidak tertangani dengan baik dapat merusak reputasi perusahaan. Fraud detection membantu mengurangi risiko ini dengan memastikan bahwa setiap aktivitas mencurigakan segera ditindaklanjuti.


GPU untuk Mendeteksi Fraud

Dalam mendeteksi penipuan (fraud detection), kecepatan dan efisiensi pemrosesan data sangat penting. Oleh karena itu, GPU semakin banyak digunakan dalam sistem fraud detection karena kemampuannya dalam menangani perhitungan kompleks dan memproses data dalam jumlah besar secara paralel. Kemampuan ini memungkinkan analisis data dalam skala besar dengan lebih cepat, sehingga sistem fraud detection dapat mengidentifikasi pola penipuan dalam waktu nyata (real-time). Oleh karena itu, GPU sangat efisien dalam menangani graph analytics yang digunakan dalam mendeteksi pola jaringan penipuan, seperti multi-account fraud, botnet, atau pencucian uang berbasis jaringan (money laundering network).

Deka GPU dari Lintasarta Cloudeka menggunakan NVIDIA H100 SXM dan NVIDIA L40S, Deka GPU memungkinkan perusahaan untuk melakukan komputasi berperforma tinggi dan mempercepat proses analisis fraud hingga berkali-kali lipat dibandingkan dengan CPU konvensional. Dengan harga mulai dari Rp18.000 per jam, memungkinkan perusahaan untuk menghemat biaya operasional dibandingkan dengan membeli perangkat keras GPU sendiri. Ditambah lagi dengan konsep Sovereign AI, perusahaan dapat mengelola data sensitif secara lokal, meningkatkan keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi industri keuangan dan teknologi. Hubungi kami untuk membantu Anda dalam menangani fraud detection di perusahaan menggunakan Deka GPU.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.