Pengembangan perangkat lunak dan infrastruktur teknologi telah menghadirkan berbagai metode virtualisasi yang memungkinkan aplikasi dan sistem dapat berjalan secara efisien. Dua konsep virtualisasi yang sering digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan adalah virtual machine vs container.
Melalui artikel ini, Anda akan mengeksplorasi perbedaan antara virtual machine vs container, kelebihan dan kekurangan dari keduanya, serta melihat mana yang lebih baik dalam konteks tertentu. Mari simak selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Virtual Machine?
Virtual machine adalah sebuah lingkungan virtual yang memungkinkan menjalankan sistem operasi dan aplikasi secara terisolasi dari perangkat keras fisik. Dalam virtual machine, sebuah hypervisor digunakan untuk mengelola dan mengalokasikan sumber daya, seperti memori, CPU, dan ruang penyimpanan, kepada setiap mesin virtual yang berjalan di atasnya.
Virtual machine memiliki kemampuan untuk menjalankan sistem operasi yang berbeda secara simultan pada perangkat keras yang sama. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan sumber daya secara efisien dan mengisolasi setiap mesin virtual untuk mencegah adanya interaksi yang tidak diinginkan antara aplikasi atau sistem yang berjalan di dalamnya.
Kelebihan
Salah satu kelebihan utama dari virtual machine adalah fleksibilitasnya dalam menjalankan sistem operasi yang berbeda-beda. Dengan menggunakan virtual machine, pengguna dapat menjalankan Windows, Linux, macOS, atau sistem operasi lainnya pada satu perangkat keras fisik yang sama.
Fleksibilitas tersebut memungkinkan pengguna untuk menguji aplikasi atau sistem operasi baru tanpa perlu menginstalnya secara fisik pada perangkat mereka. Selain itu, virtual machine juga memungkinkan pengguna untuk memisahkan aplikasi atau sistem yang rentan atau tidak kompatibel dari sistem utama, sehingga meningkatkan keamanan dan stabilitas keseluruhan.
Kekurangan
Meskipun memiliki kelebihan yang signifikan, virtual machine juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah penggunaan sumber daya yang lebih besar dibandingkan dengan container. Setiap virtual machine yang digunakan membutuhkan sistem operasi yang lengkap dan memori yang terpisah, sehingga dapat memakan ruang penyimpanan dan memperlambat kinerja sistem.
Selain itu, proses booting sebuah virtual machine juga memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan container karena perlu menginisialisasi seluruh sistem operasi yang berjalan di dalamnya. Oleh karena itu, virtual machine tidak cocok digunakan untuk pengembang yang ingin membangun, melakukan tes, dan merilis fitur baru secara sering.
Baca juga: Teknologi Virtualisasi: Pengertian, Manfaat dan Cara Kerjanya
Apa Itu Container?
Container merupakan sebuah metode virtualisasi yang lebih ringan dibandingkan dengan virtual machine. Dalam sebuah container, aplikasi dan semua dependensinya diisolasi dari lingkungan host dan dikemas bersama untuk membentuk sebuah unit yang dapat berjalan secara independen.
Container menggunakan container engine, seperti Docker, untuk mengelola dan menjalankan container. Dalam container, tidak ada hypervisor seperti pada virtual machine, sehingga container dapat berjalan langsung di atas sistem operasi host tanpa perlu menggunakan sistem operasi yang terpisah.
Kelebihan
Salah satu kelebihan utama container adalah efisiensinya dalam penggunaan sumber daya. Dalam container, hanya sistem operasi yang dibutuhkan oleh aplikasi dan dependensinya yang dijalankan, sehingga penggunaan memori dan ruang penyimpanan lebih efisien dibandingkan dengan virtual machine. Selain itu, container juga memungkinkan aplikasi dan sistem yang dikemas di dalamnya untuk berjalan dengan cepat karena tidak ada lapisan virtualisasi yang memperlambat kinerja.
Kekurangan
Walaupun memiliki banyak kelebihan, container juga memiliki beberapa kekurangan. Container hanya dapat menjalankan aplikasi yang kompatibel dengan sistem operasi host, sehingga terdapat batasan dalam hal dukungan sistem operasi. Selain itu, container tidak sepenuhnya terisolasi seperti virtual machine, yang mana dapat menyebabkan potensi adanya konflik antara aplikasi yang berjalan di dalam container.
Baca juga: Tiga Manfaat Cloud Container untuk Bisnis Sehari-hari
Perbedaan Virtual Machine vs Container
Meskipun memiliki tujuan yang sama yaitu untuk melakukan virtualisasi, tetapi virtual machine vs container memiliki perbedaan mendasar dalam cara kerja dan penggunaan sumber dayanya. Berikut ini adalah beberapa perbedaan virtual machine vs container yang perlu Anda ketahui.
1. Cara Kerja
Teknologi virtual machine melibatkan penginstalan perangkat lunak virtualisasi pada server atau komputer fisik yang disebut sebagai komputer host. Di dalam komputer host, virtual machine disebut tamu. Anda dapat mengonfigurasi dan memperbarui sistem operasi tamu dan aplikasinya seperlunya tanpa memengaruhi sistem operasi host.
Teknologi container melibatkan pembuatan paket perangkat lunak mandiri yang bekerja secara konsisten, terlepas dari mesin yang dijalankannya. Pengembang perangkat lunak membuat dan menyebarkan container images; file yang berisi informasi yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi. Container images hanya dapat dibaca dan tidak dapat diubah oleh sistem komputer.
2. Hypervisor vs Container Engine
Virtual machine menggunakan hypervisor yang berfungsi untuk mengelola antara sistem operasi tamu dan sistem operasi host. Hypervisor akan mengoordinasikan pembagian sumber daya, sehingga virtual machine dapat berjalan secara terpisah bersama beberapa lainnya pada perangkat keras yang sama.
Container, di sisi lain, menggunakan container engine atau container runtime. Mesin ini adalah perangkat lunak yang bertindak sebagai agen perantara antara host dan sistem operasi, menyediakan dan mengelola sumber daya sistem yang dibutuhkan aplikasi. Docker adalah open-source container engine yang paling populer saat ini.
3. Ukuran
Virtual machine memiliki ukuran yang lebih besar (biasanya sampai beberapa GB) karena berisi sistem operasinya sendiri. Namun, ukuran sumber daya yang lebih besar berarti Anda dapat menduplikasi, memisahkan, mengabstraksi, dan meniru seluruh server, database, desktop, dan jaringan. Sementara itu, ukuran dari container lebih ringan, dan Anda dapat mengukurnya bahkan dalam MB saja karena container hanya mengemas sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan satu aplikasi.
Baca juga: Pengenalan Database-as-a-Service (DBaaS): Definisi dan Konsep
Mengapa Container Lebih Ringan Dibandingkan dengan Virtual Machine?
Container lebih ringan dibandingkan dengan virtual machine karena penggunaan sumber daya yang lebih efisien. Dalam virtual machine, setiap mesin virtual membutuhkan sistem operasi yang terpisah dan memori yang teralokasi secara eksklusif. Sementara itu, dalam container, hanya sistem operasi yang diperlukan oleh aplikasi dan dependensinya yang dijalankan. Hal ini memungkinkan container untuk menggunakan lebih sedikit ruang penyimpanan dan memori, serta mempercepat waktu booting dan kinerja aplikasi.
Virtual machine vs container adalah dua metode virtualisasi yang memiliki perbedaan dalam cara kerja, penggunaan sumber daya, dan fitur-fitur lainnya. Pilihan antara virtual machine vs container tergantung pada kebutuhan dan konteks penggunaan. Jika Anda memerlukan isolasi yang lebih kuat dan kemampuan menjalankan sistem operasi yang berbeda-beda, virtual machine mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Namun, jika Anda mengutamakan efisiensi sumber daya dan portabilitas aplikasi, container bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
Apabila Anda tertarik untuk memanfaatkan keunggulan container, Deka Harbor Cloud Container dari Cloudeka dapat menjadi solusi yang tepat untuk Anda. Deka Harbor adalah platform canggih yang dirancang untuk merevolusi cara Anda menerapkan dan mengelola aplikasi yang dikontainerkan. Dengan Deka Harbor, Anda dapat fokus pada penciptaan aplikasi inovatif tanpa harus khawatir tentang kompleksitas infrastruktur. Hubungi kami di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut!