Menu Close

Berita & Acara

5 Jenis Disaster Recovery Plan (DRP) Beserta Contohnya

DRP - Disaster Recovery Plan - Data Backup
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

Table of Contents

Disaster Recovery (DR) adalah suatu strategi yang digunakan oleh organisasi untuk memastikan kelangsungan operasional setelah terjadi gangguan besar, seperti bencana alam, serangan siber, atau kerusakan sistem. Dengan pemulihan yang cepat dan efisien, bisnis dapat tetap berjalan meskipun terjadi kerusakan besar pada infrastruktur IT mereka. 

Untuk memastikan pemulihan yang efektif, setiap perusahaan membutuhkan Disaster Recovery Plan (DRP) yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Tanpa DRP yang efektif, bisnis dapat mengalami kerugian besar, baik dari segi finansial maupun reputasi.

Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari secara mendalam mengenai jenis-jenis Disaster Recovery Plan, fungsinya, serta bagaimana implementasinya dapat melindungi bisnis Anda dari dampak bencana.

Baca juga: Apa Itu DRP? Seperti Apa Fungsinya dan Jenisnya?


Jenis-Jenis Disaster Recovery Plan

Disaster Recovery Plan (DRP) adalah serangkaian prosedur yang dirancang untuk memulihkan sistem dan data penting perusahaan setelah terjadi bencana atau gangguan. Ada berbagai jenis Disaster Recovery Plan yang dapat dipilih oleh organisasi sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Berikut adalah beberapa jenis DRP yang umum diterapkan:

1. Data Center Disaster Recovery

Solusi Data Center Disaster Recovery fokus pada pemulihan infrastruktur dan data di data center fisik. Dalam model ini, perusahaan menyimpan cadangan data dan infrastruktur di data center terpisah. Jika terjadi gangguan atau bencana, organisasi dapat memindahkan operasional ke data center cadangan. Sistem ini memberikan kontrol penuh terhadap sumber daya fisik, termasuk perangkat keras dan data, yang seringkali memberikan kepercayaan lebih dalam hal keamanan dan aksesibilitas data.

Namun, salah satu tantangan besar dari Data Center Disaster Recovery adalah investasi besar dalam ruang, perangkat keras, dan pemeliharaan. Untuk menjaga kelangsungan operasional, perusahaan harus terus mengelola data center cadangan dengan biaya cukup tinggi. Selain itu, pemulihan data mungkin memerlukan waktu lebih lama, tergantung pada lokasi data center cadangan dan teknologi digunakan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan infrastruktur cadangan cukup kuat untuk menghadapi kemungkinan gangguan besar.

2. Network Disaster Recovery

Network Disaster Recovery adalah solusi berfokus pada pemulihan sistem jaringan yang mendukung komunikasi dan pengolahan data. Jika jaringan utama terputus atau terganggu, Network Disaster Recovery ini memungkinkan pemulihan dengan memindahkan jaringan ke cadangan atau menggunakan solusi alternatif, seperti jalur komunikasi cadangan atau perangkat lunak pemulihan jaringan. Jaringan adalah elemen sangat penting dalam kelancaran operasional bisnis, karena hampir semua proses bisnis modern bergantung pada konektivitas jaringan untuk berkomunikasi dan mengakses data.

Salah satu keuntungan utama dari Network Disaster Recovery adalah kemampuan memulihkan konektivitas secara cepat, meskipun infrastruktur fisik atau sistem jaringan utama mengalami gangguan. Hal ini sangat penting bagi perusahaan yang memiliki sistem komunikasi data sangat sensitif, seperti lembaga keuangan, perusahaan e-commerce, atau perusahaan yang mengandalkan cloud untuk operasional mereka. Namun, solusi ini memerlukan pemantauan intensif dan pengelolaan infrastruktur jaringan lebih terintegrasi untuk memastikan pemulihan berjalan mulus.

3. Virtualized Disaster Recovery

Virtualized Disaster Recovery menggunakan teknologi virtualisasi untuk menyimpan cadangan data dan aplikasi dalam bentuk virtual. Dengan menggunakan virtualisasi, data dan aplikasi dapat dipindahkan, dipulihkan, atau dikloning dengan mudah dari satu server ke server lain tanpa memerlukan perangkat keras fisik. Hal ini memungkinkan pemulihan lebih cepat dan lebih fleksibel. Perusahaan yang menggunakan solusi ini dapat menghemat biaya dalam pengelolaan perangkat keras dan memungkinkan sumber daya IT lebih efisien.

Selain itu, Virtualized Disaster Recovery juga memungkinkan organisasi menjalankan aplikasi secara virtual, sehingga pemulihan dapat dilakukan lebih cepat tanpa harus menunggu perangkat keras fisik dipasang atau dikonfigurasi. Karena virtualisasi memungkinkan manajemen lebih fleksibel, organisasi dapat memperbarui dan mengelola infrastruktur cadangan dengan lebih efisien, serta mengurangi ketergantungan pada perangkat keras fisik. Namun, solusi ini tetap memerlukan pengelolaan tepat agar dapat berfungsi maksimal.

4. Disaster Recovery in the Cloud

Solusi Disaster Recovery in the Cloud mengandalkan penyimpanan data dan aplikasi di cloud, memungkinkan perusahaan memanfaatkan platform cloud untuk menyimpan cadangan data dan memulihkannya secara otomatis setelah terjadinya bencana. Cloud DR menawarkan skalabilitas dan fleksibilitas, yang memudahkan perusahaan mengakses data dari mana saja tanpa harus khawatir tentang infrastruktur fisik rusak.

Salah satu keuntungan utama dari Disaster Recovery in the Cloud adalah kemampuan mengurangi biaya pemeliharaan data center fisik dan infrastruktur besar. Solusi berbasis cloud juga memungkinkan perusahaan mengakses cadangan data dari lokasi mana pun, mempermudah pemulihan pasca-bencana tanpa perlu mengandalkan data center atau perangkat keras fisik yang mahal. Selain itu, perusahaan dapat menyesuaikan kapasitas penyimpanan sesuai kebutuhan, memastikan solusi lebih efisien dan hemat biaya. Namun, penting memastikan penyedia cloud memiliki protokol keamanan kuat untuk melindungi data sensitif.

5. Disaster Recovery as a Service (DRaaS)

Disaster Recovery as a Service (DRaaS) adalah solusi pemulihan bencana yang disediakan oleh penyedia layanan cloud pihak ketiga. DRaaS mencakup replikasi data, pemantauan, dan pengujian rutin untuk memastikan kesiapan saat bencana terjadi. Dengan DRaaS, perusahaan tidak perlu lagi mengelola infrastruktur cadangan mereka sendiri. Semua aspek pemulihan, mulai dari penyimpanan data hingga pemulihan aplikasi dan jaringan, sepenuhnya ditangani oleh penyedia layanan DRaaS. Solusi ini sangat ideal bagi perusahaan yang tidak memiliki sumber daya internal yang cukup atau ingin fokus pada operasional bisnis inti tanpa terbebani oleh kompleksitas pengelolaan DRP.

Keuntungan utama dari Disaster Recovery as a Service (DRaaS) adalah kemudahan dan efisiensi biaya. Perusahaan dapat memanfaatkan layanan pemulihan bencana tanpa perlu berinvestasi dalam infrastruktur fisik atau perangkat keras tambahan. Selain itu, DRaaS memungkinkan pemulihan yang lebih cepat dan lebih efisien, karena penyedia layanan sudah memiliki infrastruktur yang diperlukan untuk melakukan pemulihan dalam waktu singkat. Namun, perusahaan harus berhati-hati dalam memilih penyedia DRaaS yang terpercaya untuk memastikan data mereka aman dan pemulihan berjalan sesuai rencana.

Baca juga: Disaster Recovery Plan, Cara yang Baik untuk Mengatasi Bencana di Perusahaan


Fungsi dan Manfaat DRP untuk Bisnis

Disaster Recovery Plan (DRP) memiliki beberapa fungsi dan manfaat penting bagi bisnis, terutama dalam menjaga kelangsungan operasional. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Meminimalkan Waktu Downtime

Salah satu fungsi utama DRP adalah meminimalkan waktu downtime atau waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan operasional setelah terjadinya gangguan. Dengan adanya DRP terstruktur dengan baik, pemulihan data dan aplikasi dapat dilakukan lebih cepat, sehingga bisnis dapat kembali beroperasi tanpa gangguan berarti. Hal ini sangat penting dalam dunia bisnis yang bergerak cepat, di mana setiap detik waktu hilang dapat berdampak negatif pada produktivitas dan keuntungan perusahaan.

2. Melindungi Data Bisnis Vital

Data adalah aset paling berharga bagi setiap bisnis, terutama di era digital. Dengan DRP efektif, Anda dapat melindungi data penting dari ancaman kehilangan akibat bencana. Proses recovery memastikan data yang hilang atau rusak dapat dipulihkan dalam waktu singkat. Jadi, mengurangi risiko kehilangan informasi yang dapat merugikan bisnis.

3. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan dan Pemangku Kepentingan

Dengan memiliki DRP, bisnis dapat menunjukkan komitmennya terhadap keamanan dan keberlanjutan operasional. Kepercayaan pelanggan dan pemangku kepentingan sangat penting, dan memiliki rencana pemulihan bencana jelas akan meningkatkan reputasi perusahaan Anda. Keberadaan DRP juga membantu dalam memenuhi regulasi dan standar industri tertentu yang mengharuskan adanya kebijakan pemulihan bencana.

4. Mematuhi Regulasi dan Standar Industri

Banyak industri yang mewajibkan bisnis untuk memiliki DRP sebagai bagian dari kepatuhan regulasi. Misalnya, sektor keuangan dan kesehatan memiliki standar ketat terkait pemulihan bencana.

Baca juga: Alasan Mengapa Perusahaan Membutuhkan Disaster Recovery


Contoh Implementasi DRP dalam Pemulihan IT

Berikut adalah beberapa contoh implementasi Disaster Recovery Plan (DRP) dalam pemulihan IT di berbagai industri:

1. Sektor Keuangan

Bank dan institusi keuangan menggunakan DRP untuk memastikan transaksi dan data pelanggan dapat dipulihkan dengan cepat setelah bencana. Misalnya, menggunakan cloud-based DRP untuk menyimpan salinan data di lokasi yang aman.

2. Sektor Kesehatan

Rumah sakit dan klinik menggunakan DRP untuk melindungi data pasien dan memastikan layanan kesehatan tetap berjalan. Contohnya, dengan menerapkan virtualized DRP untuk memulihkan sistem elektronik medical record (EMR).

3. Sektor E-commerce

Platform e-commerce menggunakan DRP untuk memulihkan website dan database setelah serangan siber atau kegagalan server. DRaaS sering digunakan untuk memastikan pemulihan yang cepat dan efisien.

4. Sektor Manufaktur

Perusahaan manufaktur menggunakan DRP untuk melindungi sistem produksi dan data inventaris. Misalnya, dengan mengimplementasikan data backup and recovery untuk memastikan data produksi tidak hilang.

Baca juga: Apa Itu Disaster Recovery Center? Pentingkah Bagi Perusahaan


Meminimalkan Akibat Bencana melalui DRP dari Cloudeka

Cloudeka menawarkan solusi Disaster Recovery Plan (DRP) yang komprehensif melalui Deka Vault. Sebagai bagian dari rangkaian produk Lintasarta Cloudeka, Deka Vault adalah solusi Cloud Backup dan Disaster Recovery yang dirancang khusus untuk melindungi data bisnis Anda dan mengurangi risiko pada server utama.

Deka Vault bekerja dengan melakukan sinkronisasi antara server virtual utama dan server cadangan virtual, memastikan perlindungan data yang optimal. Layanan ini menawarkan berbagai periode retensi backup, mulai dari 7 hingga 365 hari, serta fleksibilitas dalam memilih lokasi penyimpanan data, baik di lokasi yang sama atau di wilayah yang berbeda.

Selain itu, Deka Vault menyediakan berbagai layanan backup yang mencakup:

  • VM Instance (Per VM)
  • File Share (Per 500GB)
  • Workstation/PC (Per OS)
  • Server (Per Server/OS)
  • Cloud Infra Hyperscaler (AWS, GCP, Azure)
  • Microsoft 365 (Per User)
  • Kubernetes (Per Worker)

Deka Vault juga menawarkan Disaster Recovery as a Service (DRaaS) dengan Recovery Point Objective (RPO) 24 jam dan Recovery Time Objective (RTO) hingga 6 jam, yang dapat disesuaikan dengan ukuran penyimpanan mesin virtual Anda.

Selain Deka Vault dari Cloudeka, Anda juga bisa menggunakan layanan Lintasarta Data Center yang mencakup layanan Disaster Recovery Center (DRC). Server pusat data ditempatkan di dalam caged area yang dilengkapi dengan sistem keamanan berlapis, termasuk Access Control Biometric, kamera CCTV, dan penjagaan oleh petugas keamanan profesional. Layanan ini juga menawarkan fitur tambahan seperti Network Management System (NMS) untuk memantau kualitas jaringan secara real-time dan Network Operation Control (NOC) yang beroperasi 24/7 untuk memastikan pengoperasian data center berjalan lancar. Dengan dukungan helpdesk yang tersedia 24/7, Cloudeka memastikan bisnis Anda terlindungi dari risiko gangguan dan bencana, sambil menjaga kelancaran operasional.

Jadi, tunggu apalagi? Hubungi Kami sekarang untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai Deka Vault dan Lintasarta Data Center.

Cloudeka adalah penyedia layanan Cloud yang berdiri sejak tahun 2011. Lahir dari perusahaan ICT ternama di tanah air, Lintasarta, menyediakan layanan Cloud baik untuk perusahaan besar maupun kecil-menengah.