Sebagai seorang pebisnis, Anda harus mengetahui cara meminimalkan risiko bisnis agar dapat menghindari terjadinya kerugian. Risiko dalam bisnis memang tidak dapat dihindari, maka dari itu Anda harus dapat mengantisipasinya untuk meminimalkan atau bahkan menghindari kerugian yang akan terjadi.
Lantas, bagaimana sih cara meminimalkan risiko-risiko bisnis? Sebelum membaca jawabannya, ada baiknya jika Anda mempelajari apa itu risiko bisnis terlebih dahulu. Selain itu, Anda juga harus mengetahui jenis-jenis risiko bisnis yang paling sering ditemui. Simak selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Risiko Bisnis?
Risiko bisnis adalah dampak kurang menyenangkan (merugikan atau membahayakan) yang akan diterima oleh pihak yang menjalankan bisnis. Jika tidak diantisipasi dengan baik, risiko bisnis ini dapat membahayakan keberlangsungan bisnis tersebut. Bahkan, risiko bisnis yang begitu besar dapat membuat bisnis tersebut mengalami kerugian.
Sebagai seorang pebisnis, Anda harus dapat mengantisipasi berbagai macam risiko bisnis yang kemungkinan akan dihadapi. Strategis bisnis yang matang dan pengambilan keputusan yang tepat sasaran dapat meminimalkan risiko-risiko bisnis yang kemungkinan akan terjadi selama menjalankan bisnis.
Cara terbaik untuk mengantisipasi risiko bisnis adalah dengan membayangkan hal terburuk yang akan terjadi ketika menjalankan bisnis. Anda perlu mempersiapkan diri ketika hal tersebut terjadi. Nantinya, ketika risiko bisnis tersebut terjadi, Anda sudah memiliki persiapan untuk menghadapinya.
Baca juga: Mengenal Content Marketing dan Manfaatnya bagi Bisnis
4 Jenis Risiko Bisnis yang Paling Sering Ditemui
Ada beberapa jenis risiko bisnis yang kerap kali ditemui oleh berbagai macam bisnis yang dijalani oleh orang-orang. Berikut ini adalah beberapa jenis risiko bisnis yang paling sering ditemui.
1. Risiko Pasar
Pasar merupakan sesuatu yang fluid dan akan selalu berubah-ubah seiring dengan berjalannya waktu. Kemajuan era digital yang sedang terjadi saat ini mempercepat terjadinya perubahan pada pasar, mulai dari platform yang digunakan, kecenderungan konsumen, hingga tren yang terjadi saat ini.
Sebagai contoh, dahulu orang-orang akan memasarkan produknya melalui iklan di media cetak seperti koran, majalah, dan lain sebagainya. Namun, sejak era digital dimulai, sekarang sudah ada media sosial yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam jenis pemasaran. Jadi, bisnis media cetak mulai kehilangan pemasukan dari iklan karena pebisnis lain mulai memasarkan produknya melalui media sosial.
2. Risiko Operasional
Kegiatan operasional dari suatu bisnis merupakan fungsi penting untuk keberlangsungan perusahaan. Ada banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi jalannya kegiatan operasional bisnis, mulai dari kesalahan sumber daya manusia, kegagalan mesin produksi, dan masih banyak risiko-risiko lain yang dapat mengganggu jalannya kegiatan operasional bisnis.
Beberapa kasus risiko operasional bahkan dapat disebabkan oleh lebih dari satu faktor. Sebagai contoh, ada seorang karyawan yang iseng memainkan mesin produksi, dan malah mesin produksi tersebut rusak dan tidak dapat digunakan lagi. Alhasil, perusahaan harus menghentikan kegiatan operasional untuk sementara hingga mesin produksi tersebut diganti. Dari contoh di atas, kita bisa melihat ada dua faktor risiko operasional yang terjadi, yaitu kesalahan sumber daya manusia dan kegagalan mesin produksi.
3. Risiko Keuangan
Keuangan memang akan selalu menjadi hal yang sensitif, apalagi di dalam bisnis. Masalah keuangan akan selalu muncul karena memang segala hal yang dilakukan di dalam bisnis memerlukan uang. Risiko keuangan yang dihadapi oleh bisnis akan sangat beragam, mulai dari kerugian, utang, dan masih banyak lagi.
4. Risiko Legal dan Hukum
Risiko bisnis mengenai legalitas dan hukum memang akan sangat sulit dihindari karena Anda menjalankan bisnis di negara yang memiliki hukum. Beberapa contoh risiko legal dan hukum adalah pencabutan izin usaha karena bisnis Anda melanggar hukum, penuntutan atas kasus hak cipta karena bisnis Anda dianggap menjiplak produk kompetitor, dan masih banyak lagi.
Baca juga: 7 Peluang Bisnis Di Masa Pandemi
Cara Meminimalkan Risiko-Risiko Bisnis
Risiko bisnis memang akan selalu ada selama Anda menjalani bisnis tersebut. Namun, ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak yang terjadi. Berikut ini adalah beberapa cara meminimalkan risiko-risiko bisnis.
1. Siapkan Rencana Bisnis yang Matang
Rencana bisnis merupakan pedoman semua pebisnis dalam menjalankan bisnisnya. Setiap aspek di dalam bisnis, mulai dari profil perusahaan, strategi bisnis, hingga bagaimana cara mengeksekusi strategi tersebut, sudah tercantum di dalam rencana bisnis.
Seorang pebisnis akan siap menghadapi segala macam tantangan dan risiko bisnis yang mungkin akan dihadapi ketika memiliki rencana bisnis yang matang. Dampak yang akan dirasakan ketika risiko bisnis tersebut datang dapat diminimalkan.
2. Membuat Manajemen Risiko yang Baik
Manajemen risiko adalah pendekatan yang terstruktur untuk mengelola risiko yang kemungkinan akan terjadi. Jika Anda memiliki manajemen risiko yang baik, maka risiko apa pun yang kemungkinan akan dihadapi dapat dikelola dengan baik. Hasilnya, pasti dampak dari risiko yang terjadi dapat diminimalkan sebaik mungkin.
3. Lakukan Evaluasi Rutin
Evaluasi adalah hal yang sangat diperlukan agar dapat menemukan kesalahan, kegagalan, maupun hal negatif lainnya yang terjadi di dalam bisnis. Ketika melakukan evaluasi dengan rutin, Anda dapat menemukan kemungkinan risiko apa yang akan terjadi. Jadi, Anda bisa menyiapkan diri untuk menghadapi risiko tersebut, dan dampak yang akan terjadi dapat diminimalkan.
4. Memanfaatkan Teknologi
Penggunaan teknologi sangat penting untuk menjaga agar bisnis tetap berjalan dengan lancar, mulai dari tahap produksi, pemasaran, hingga penjualan. Pemanfaatan teknologi yang tepat dapat membuat bisnis Anda mampu untuk terus beradaptasi dengan perubahan yang telah terjadi dan akan terjadi pada masa depan.
Selain itu, banyak sekali risiko bisnis yang dapat ditangani langsung oleh teknologi. Sebagai contoh, Anda dapat melakukan riset pasar dengan memanfaatkan media sosial untuk mencari tahu apa yang sedang tren saat ini. Dengan begitu, Anda dapat membuat produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar, dan risiko pasar dapat diminimalkan.
Baca juga: Contoh Artificial Intelligence dalam Dunia Bisnis
5. Hindari Pengambilan Keputusan yang Cepat
Penting untuk bergerak cepat dalam bisnis, tetapi hindari keputusan terburu-buru. Perlu pertimbangkan setiap kemungkinan dan risiko yang terkait dalam mengambil keputusan. Tindakan terburu-buru bisa fatal dan mahal. Yang terbaik adalah mempertimbangkan matang-matang dan meminimalkan risiko sebelum mengambil tindakan yang tepat.
6. Membuat Produk yang Unik dan Berbeda
Jika pesaing Anda lebih unggul, ada risiko yang harus dihadapi. Untuk mengatasinya, Anda harus menciptakan produk yang memiliki keunggulan atau Unique Selling Points (USP) yang unik. Produk yang memiliki keunikan akan membantu Anda untuk menarik lebih banyak pelanggan daripada pesaing Anda. Namun, pastikan bahwa produk tersebut benar-benar memenuhi kebutuhan pelanggan atau memberikan solusi atas masalah mereka.
7. Kenali Rekan Bisnis Anda
Meskipun menjalankan bisnis sebaiknya melibatkan orang terdekat seperti pasangan atau keluarga, penting untuk memiliki rekan bisnis yang tepat untuk memperluas jaringan dan kemajuan bisnis. Namun, sebelum mencari rekan bisnis, perlu dipertimbangkan dengan baik orang dan perusahaan yang cocok sebagai partner. Perlu juga memeriksa track record, keahlian, dan kemampuan calon rekan sebelum memutuskan untuk berbisnis bersama. Selain itu, mencari rekan bisnis dengan visi dan misi yang sejalan dapat memastikan kesuksesan bisnis yang berkelanjutan.
Ada banyak sekali teknologi yang dapat digunakan untuk kebutuhan bisnis, seperti layanan Cloud yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan website Anda. Jika tertarik untuk menggunakan berbagai layanan Cloud, Anda dapat menggunakan jasa Cloudeka. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi kami di sini!